Warga melintas dan menerjang banjir rob di Pantai Kertosari.

Semarang, Idola 92,6 FM-Sejumlah warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami di Kabupaten Pemalang menaruh harapan besar terhadap penanaman dan tumbuhnya mangrove di wilayahnya agar terbebas dari ancaman rob dan abrasi.

Kegiatan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah dan Mageri Segoro, pada Jumat (27/6) kemarin menjadi secercah harapan masyarakat untuk lepas dari ancaman tersebut.

Sebagaimana diceritakan Suimah, warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.

Perempuan yang memiliki warung di Pantai Kertosari mengaku sering menghadapi terjangan air laut yang masuk ke warungnya, terutama ketika air laut mulai pasang pagi atau siang hari.

Parahnya, air laut itu juga sudah masuk ke tambak-tambak dan rumah-rumah di Desa Kertosari.

Rumah Suimah juga menjadi salah satu yang terdampak, saat air pasang benar-benar tinggi.

“Di rumah saya saja sudah kemasukan air rob kalau seperti ini. Kalau di sini (warung) sudah biasa, tapi kalau ke desa kadang-kadang masuk ke rumah,” ujar Suimah.

Menurutnya, kondisi itu sudah dialami selama kurang lebih lima tahun.

Padahal, saat memulai berdagang pada 15 tahun lalu masih aman dan garis pantai juga masih cukup jauh dari warungnya.

“Dulu aman. Garis pantai ya kira-kira 10-15 meter ke sana (menunjuk arah laut). Sebelah sana ada warung lagi sebenarnya, ada kaki lima juga, tapi sudah hilang semua,” kenang Suimah.

Suimah berharap, dengan adanya penanaman mangrove itu dapat memperbaiki lingkungan kawasan Pantai Kertosari.

Dirinya ingin melihat tambak-tambak kembali dapat ditanami udang dan bandeng.

Diketahui, Pemprov Jateng sedang menggalakkan program Mageri Segoro dengan menanam mangrove di seluruh pesisir Jateng.

Baik pesisir utara maupun pesisir selatan, targetnya pada Desember 2025 mendatang akan ada 1,5 juta bibit mangrove yang ditanam. (Bud)