
Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah memberikan beasiswa kepada ribuan anak-anak dari keluarga miskin, agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Sebab, pendidikan adalah kunci utama dalam pengentasan kemiskinan di Jateng.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan tingkat kemiskinan di Jateng masih 9,58 persen, dan faktor pendukungnya bukan hanya sandang saja tapi juga pangan maupun papan serta pendidikan. Hal itu dikatakan di acara penglepasan angkatan V Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, kemarin.
Luthfi menjelaskan, pada tahun ini Pemprov Jateng telah memberikan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) sebanyak 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di jenjang SMA/SMK dan SLB.
Total anggaran Rp2,2 miliar, dan setiap anak mendapatkan Rp2 juta dengan rincian 200 anak jenjang SMA dan 893 anak SMK serta SLB ada tujuh anak.
“Beasiswa juga diberikan kepada 15 ribu siswa dari keluarga miskin. Rinciannya, siswa SMA enam ribu anak dan SMK ada tujuh ribu siswa serta SLB dua ribu siswa. Total anggarannya mencapai Rp15 miliar untuk kebutuhan personal setiap peserta didik,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, langkah tersebut menjadi bagian dari pendekatan sistemik yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur tetapi juga penguatan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan yang layak akan membuka peluang kerja, dan mengurangi beban sosial ekonomi di masa depan.
“Begitu seseorang punya pendidikan yang memadai, maka dia memiliki bekal keterampilan dan kesempatan kerja yang lebih baik. Ini adalah kunci menekan kemiskinan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (Bud)