Wagub Taj Yasin saat mendapat penjelasan terkait sedimentasi di Sungai Pelayaran, Demak.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pengerjaan normalisasi Sungai Pelayaran di Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak telah dilakukan guna mengatasi sedimentasi di sungai tersebut.

Salah satu pemicu banjir rob yang melanda di daerah tersebut, karena sejumlah saluran sungai mengalami sedimentasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro mengatakan pihaknya sudah koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dibantu Bank Indonesia. Hal itu dikatakan saat ditemui di lokasi pengerukan sedimentasi di Sungai Pelayaran, Kamis (3/7).

Henggar menjelaskan, rencananya normalisasi dilakukan sepanjang dua kilometer dan dampak normalisasi bisa mengairi 512 hektare sawah di empat desa di Kecamatan Karangtengah.

Diperkirakan, anggaran yang dibutuhkan untuk normalisasi hingga sepanjang 10 kilometer bisa mencapai Rp14,4 miliar.

Menurut Henggar, kembalinya fungsi sungai akan berdampak positif bagi keberlanjutan lahan pertanian.

“Ini sudah kita coba perhitungkan, secara kebutuhan kita memang sudah punya datanya dari apa yang kita lakukan pada tahun 2024. Total kebutuhannya sebesar 91 ribu meter kubik. Tetapi nanti akan kita coba efektivitasi lagi, dan nanti angkanya bisa berubah. Dan nanti akan kita lakukan di perubahan anggaran,” kata Henggar.

Sementara, Bupati Demak Eistiโ€™anah mengapresiasi realisasi bantuan dari Pemprov Jateng.

Menurutnya, bantuan itu menjadi angin segar bagi para petani.

Sebab, sebagian besar wilayah Demak berada di kawasan rendah dan rentan terhadap rob maupun banjir dan sedimentasi.

“Banyak sawah yang tidak bisa ditanami akibat sedimentasi tinggi. Tapi kami bersyukur karena tidak ada saling lempar tanggung jawab. Pemerintah daerah, provinsi, pusat, hingga swasta bersatu dalam penanganan,” ujar bupati. (Bud)