Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM), dalam upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok masyarakat.
Gerakan tersebut merupakan intervensi dari Pemprov Jateng, untuk merespons kenaikan harga beberapa bahan pokok sekaligus menjaga keterjangkauan harga beli masyarakat.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan GPM digelar, utamanya menyasar komoditas beras dan minyak goreng yang saat ini harganya terpantau tinggi. Hal itu dikatakan saat melakukan peninjauan di Purworejo, kemarin.
Menurut Luthfi, pemprov melalui Jateng Agro Berdikari (JTAB) bekerja sama dengan Bulog menggelar GPM di 11 kabupaten/kota di provinsi ini.
Luthfi menjelaskan, GPM dilakukan untuk penetrasi harga agar tidak terjadi kelangkaan dan fluktuasi harga terlalu tinggi di masyarakat.
Sebab, tinggi harga pokok bisa berpotensi memengaruhi inflasi.
“Intervensi yang dilakukan Pemprov Jateng dalam kegiatan ini berupa subsidi harga bahan pokok, dengan nilai total Rp40 juta. GPM ini dilaksanakan dengan melibatkan para pelaku usaha pangan, sehingga mendapatkan harga dasar dan memotong panjangnya rantai distribusi untuk sampai tangan konsumen,” kata Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, komoditas yang dijual antara lain beras sebanyak 10 ton dan dijual dengan harga normal Rp13.500 per kilogram dan mendapat subsidi Rp2.500 per kilogram menjadi Rp11 ribu per kilogram.
Sedangkan minyak goreng disediakan sebanyak dua ribu liter, dan dijual dengan harga normal sebesar Rp18 ribu per liter mendapat subsidi sebesar Rp4 ribu per liter.
“Kegiatan ini memberikan bahan pokok murah atau subsidi, agar harga terjangkau oleh masyarakat. Kemudian, agar inflasi kita bisa dijaga,” pungkasnya. (Bud)