Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mengajak Singapura, membahas peluang investasi untuk mengembangkan ekonomi hijau.
Terutama, untuk bisa dikembangkan di beberapa kawasan industri di Jateng.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan Singapura merupakan salah satu negara dengan nilai investasi terbesar di Jateng, mencapai Rp2,081 triliun pada triwulan I 2025. Hal itu dikatakan saat menerima kunjungan dari Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, kemarin.
Menurut Luthfi, investasi dari Singapura juga meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2021 lalu tercatat sebesar Rp1,9 triliun, di 2022 sebesar Rp4,1 triliun dan di 2023 sebesar Rp4,6 triliun serta di 2024 sebesar Rp8,6 triliun.
“Hal ini perlu kita tingkatkan. Beliau sudah menyampaikan terutama terkait green industry atau ekonomi hijau akan kita kerjakan, Jadi mulai solar panel, bio migas, bio thermal dan sebagainya,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, terkait dengan energi baru terbarukan yang menjadi salah satu penopang ekonomi hijau, di Jateng cukup besar potensinya.
Mulai dari gas alam, panas bumi, sampai panel surya.
“Investasi sangat diperlukan untuk merealisasikan hal itu,” jelasnya.
Dubes Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng menambahkan, hubungan antara Singapura dengan Jateng sudah terjalin erat.
Singapura juga sudah tahu, bahwa industri di Jateng tumbuh dengan cukup baik dan aktivitas yang luar biasa.
Mulai dari Kawasan Industri Kendal (KIK), KITB dan lainnya.
“Jadi kemitraan antara Singapura dan Jawa Tengah ini sangat kuat. Kami berharap terus berkembang,” ujar Kwok. (Bud)