Taj Yasin, Wagub Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah berkolaborasi dengan sektor industri, akan menjajaki pasar baru guna meningkatkan ekspor produk-produk yang dihasilkan.

Hal tersebut juga untuk menyikapi kebijakan Amerika Serikat, yang memberlakukan tarif resiprokal sebesar 19 persen untuk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

Wagub Taj Yasin mengatakan peluang pasar baru yang bakal dituju, adalah negara-negara di Eropa. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Kudus, kemarin.

Gus Yasin menjelaskan, guna menuju negara baru tujuan ekspor produk perikanan maka harus memenuhi standar-standar persyaratan yang dibutuhkan.

Salah satunya, mengindentifikasi lokasi penangkapan ikan tersebut.

“Kami memastikan, sampai saat ini untuk ekspor hasil ikan laut itu masih aman. Akan tetapi, yang perlu diantisipasi ketika sudah berlaku pemberlakuan tarif impor AS pada Agustus nanti. Supaya hasil-hasil tangkapan itu ada pencatatannya,” kata Gus Yasin.

Menurut Gus Yasin, pola administrasi tersebut perlu diedukasikan kepada para nelayan yang ada di Jateng.

Termasuk di tempat pelelangan ikan (TPI), karena suplai perikanan untuk industri didapatkan dari hasil tangkapan ikan nelayan.

“Pencatatan itu untuk mengetahui bagaimana status kelangkaannya (ikan), regulasinya, memonitor bagaimana dampak tangkapannya kepada alam. Ini yang harus kita jaga bersama-sama, dan bagus sebetulnya untuk kita,” jelasnya.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pihaknya telah meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng tentang mekanisme pencatatan historis penangkapan ikan.

Tujuannya, agar memudahkan industri dalam melengkapi berkas persyaratan, sesuai standar dari tujuan ekspor baru seperti di negara-negara Eropa. (Bud)