
Semarang, Idola 92,6 FM-Meskipun baru diluncurkan pada 21 Juli 2025 besok, tetapi ada satu Koperasi Desa Merah Putih di Jawa Tengah sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Yakni Kopdes Merah Putih Bentangan yang berada di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.
Koperasi itu sudah siap melayani masyarakat, dan mengembangkan potensi desa setempat.
Sekretaris Kopdes Merah Putih Bentangan Hari Wibawa mengatakan koperasi desa berdiri, setelah mendapatkan persetujuan dari musyawarah desa. Hal itu dikatakan saat ditemui di Kopdes Merah Putih Bentangan, belum lama ini.
Menurutnya, ada lima orang pengurus dan tiga orang pengawas koperasi desa (kopdes) yang dipilih saat musyawarah desa.
Tak berselang lama, mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Hukum per 3 Juni 2025 dan telah ada akta badan hukumnya.
Hari menjelaskan, pendirian koperasi desa tersebut bertujuan untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Saat ini, jumlah anggota yang terdaftar di Kopdes Merah Putih Bentangan sekira 1.100 orang dan ke depan dari 2.400-an warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Desa Bentangan bisa 100 persen aktif di koperasi sebagai anggota.
“Koperasi ini kan dari anggota untuk anggota. Kami berharap warga Desa Bentangan nanti bisa ikut serta aktif untuk menjadi anggota. Anggota gapoktan juga kami harapkan bergabung. Jadi, mereka mengambil bibit dan pupuk di sini. Setelah panen, gabah bisa diserap koperasi dan nanti untuk keuntungan akan kembali lagi kepada anggota,” kata Hari.
Lebih lanjut Hari berharap, Kopdes Merah Putih Bentangan bisa menyerap potensi desa dari sektor pertanian karena 60 persen warga merupakan petani.
Terpisah, Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan, Kopdes/Kelurahan Merah Putih di provinsi ini sudah 100 persen berbadan hukum.
Total ada 8.523 unit koperasi Merah Putih yang tersebar di 35 kabupaten/kota, terdiri atas 7.810 koperasi desa dan 513 koperasi kelurahan.
“Harapannya dengan adanya Koperasi Merah Putih, kita bisa melakukan penetrasi terkait dengan bahan pokok karena basisnya adalah desa. Kemudian di situ ada (gerai) apoteknya, gas, pupuk, sembako, dan lain-lain. Jadi secara tidak langsung akan membuat desa kita berdaya,” ucap Luthfi. (Bud)