Semarang, Idola 92,6 FM-Program pelatihan gratis di balai latihan kerja (BLK) Provinsi Jawa Tengah, menjadi kesan cukup mendalam bagi para peserta yang telah atau sedang mengikutinya.
Misalnya Indah Purya Ristiani, warga Batang yang mengikuti pelatihan di BLK.
Indah menjadi tulang punggung orang tuanya yang sudah lanjut usia, dan harus merawat anaknya yang berusia enam tahun.
Indah harus bersaing dengan generasi yang lebih muda, untuk mendapatkan pekerjaan di pabrik yang ada di Taiwan.
Keinginannya itu memerlukan persiapan yang matang dari segi bahasa, hingga sikap adaptif budaya di negeri orang.
“Saya ingin memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Saya mau berbakti kepada orang tua. Ngelanjutin sekolah anak saya. Saya akhirnya memilih kerja di luar negeri, karena untuk seusia saya sulit mendapatkan pekerjaan di sekitar Batang,” kata Indah saat ditemui di BLK Semarang I milik Pemprov Jateng, kemarin.
Cerita lain datang dari Wulan, yang juga berniat bekerja di Taiwan.
Wulan berharap, program pelatihan di BLK Pemprov Jateng terus diselenggarakan untuk memberikan dan mencetak kualitas pekerja yang unggul serta bisa adaptasi di lingkungan kerja.
“Saya dulu itu hidupnya enak. Ayah saya kerja jual sapi. Tapi di tahun 2020 usahanya jatuh. Saat ini saya ingin ke luar negeri untuk membantu memperbaiki ekonomi orang tua,” ucap Wulan.
Sementara, Pengampu Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia di BLK Semarang I Pemprov Jateng Emiliana Bekti Widiningsih, menyatakan, selama pelatihan peserta mendapat pembekalan sekaligus sarana dan prasarana secara cuma-cuma.
BLK Semarang I memberikan pelatihan untuk pembekalan kejuruan perhotelan, dan calon pekerja migran Indonesia.
Setiap peserta pelatihan tidak berbayar, karena dibiayai APBD dan APBN.
“Di sini adalah pelatihan dengan sistem boarding yaitu menginap. Peserta yang ada di sini diperkenankan untuk menginap selama pelatihan. Mereka mendapatkan makan tiga kali sehari dan dua kali kudapan. Berikut dengan fasilitas pelatihan seperti mendapatkan baju kerja, kemudian peralatan pelatihan, dan bahan-bahan pelatihan lainnya,” ujar Emiliana.
Emiliana menjelaskan, program pelatihan tersebut selaras dengan komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dalam pengentasan kemiskinan di Jateng. (Bud)