Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah terus mengupayakan para penyandang disabilitas, mendapatkan akses pelatihan tanggap kebencanaan.
Tujuannya, agar meningkatkan kesiapsiagaan ketika ada kejadian bencana.
Pelatihan bisa diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI), maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng.
Wagub Taj Yasin mengatakan sejauh ini pelatihan kebencanaan bagi disabilitas terus diperluas, dan dari 35 kabupaten/kota, tinggal delapan daerah akan dijangkau. Hal itu dikatakan di sela kunjungan ke Salatiga, kemarin.
Gus Yasin menjelaskan, saat ini layanan kebencanaan masih memakai standar umum.
Padahal, masing-masing penyandang disabilitas memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Menurutnya, keterlibatan para penyandang disabilitas dalam pelatihan kebencanaan dipandang penting supaya bisa memberi warna pada praktik inklusinya.
“Kawan-kawan difabel benar-benar ikut andil, bukan hanya mendonorkan darah. Akan tetapi juga dilatih oleh PMI dan BPBD dalam (pelatihan) kebencanaan yang ada di Jawa Tengah. Yang belum, Insya Allah pada tahun ini akan ditambahkan lagi. Jadi, kebencanaan ini tidak memandang difabel atau tidak. Akan tetapi mereka harus benar-benar tanggap,” kata Gus Yasin.
Sekretaris Layanan Inklusi Disabilitas Penanggulangan Bencana (LIDi PB) Kabupaten Semarang Ratna menambahkan, layanan inklusi disabilitas pada bidang kebencanaan dinilai penting.
Sebab, ketika ada kejadian bencana bisa terlayani dengan baik. (Bud)