
Semarang, Idola 92,6 FM-Pertumbuhan industri hijau di Jawa Tengah terus menggeliat, menyusul peresmian operasional tahap I PT Solar Energi Generasi (SEG) Solar Manufaktur Indonesia di Kawasan Industropolis Batang (Grand Batang City).
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan industri solar panel yang ada di Kawasan Industropolis Batang, menjadi salah satu yang terbesar yang berinvestasi di Jateng. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Batang, kemarin.
Luthfi menjelaskan, SEG Solar Manufacturing Indonesia memulai pembangunan pabrik photovoltaic (PV) atau panel surya di lahan seluas kurang lebih 40-41 hektare di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Nilai investasinya mencapai sekitar USD500 juta atau setara Rp7,6 triliun sampai Rp8 triliun.
Menurutnya, potensi serapan tenaga kerja lokal lebih dari tiga ribu orang.
Saat ini, tenaga kerja yang terserap sebanyak 350 orang tenaga kerja Indonesia dan 70 orang tenaga kerja asing (TKA).
“Operasional pabrik solar panel ini selaras dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang terus menggalakkan energi baru terbarukan. Energi baru terbarukan (EBT) ini menjadi salah satu magnet investasi dari luar negeri yang akan masuk ke Jawa Tengah. Jadi investasi dari luar, selalu yang ditanyakan adalah energi terbarukan,” kata Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, keberadaan SEG Solar Manufaktur Indonesia di KITB menyusul satu perusahaan dari Tiongkok yang lebih dulu beroperasi di Kawasan Ekonomi Kendal (KEK) beberapa bulan lalu.
Sekaligus upaya untuk mencapai target energi terbarukan Indonesia sebesar 42 persen pada 2030, dan menjadi tonggak penting transisi menuju ekonomi hijau dan industri rendah karbon di Jateng.
“Semua kita lakukan agar ke depan Jawa Tengah memiliki energi terbarukan yang unggul dalam rangka mendukung program pemerintah, yaitu mandiri energi yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia,” pungkasnya. (Bud)