Deputi Kepala KPw BI Jateng Andi Reina Sari (tengah) berfoto bersama dengan para penerima sertifikasi halal.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengajak kepada pelaku ekonomi syariah, untuk dapat mewujudkan halal value chain.

Sebab, dalam tiga tahun terakhir ini Bank Indonesia Jateng fokus dengan produk makanan dan minuman halal guna pengembangan ekonomi syariah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan terkait dengan produk makanan halal, beberapa di antaranya yang perlu diperhatikan adalah produk daging dan olahan daging. Hal itu dikatakan saat pembukaan Festival Jateng Syariah (FAJAR) di Semarang, Kamis (14/8).

Rahmat menjelaskan, halal value chain makanan sudah mulai dari rumah potong hewan dan penggilingan termasuk pengolahannya.

Dalam waktu dekat, asosiasi produsen pakan ternak juga akan digandeng dalam upaya mewujudkan pengolahan daging halal.

“Kalau ternaknya sudah diperhatikan secara halal, makan pakannya juga harus diperhatikan kehalalannya. Karena memang beberapa makanan ternak sudah ada campuran non-organiknya, terutama yang hormon bertumbuh. Kita enggak tahu asal usul dari hormon ini, sehingga nanti Insya Allah kalau pakan ternak lebih ke arah organik dari tumbuh-tumbuhan, makan bisa dipastikan kehalalannya,” kata Rahmat.

Menurut Rahmat, ke depan juga akan diperhatikan terkait bahan baku dari makanan favorit masyarakat berupa mi dan bakso.

Oleh karenanya, pedagang mi dan bakso bisa mengambil dan memilih penggilingan daging yang telah sertifikasi halal.

“Saya juga mendengar informasi dari pak wagub, bahwa Jawa Tengah saat ini sedang diaudit pariwisata halalnya. Insya Allah bahwa kalau yang tadi sumber-sumber atau sektor-sektor yang akan mendukung pariwisata halal sudah tersertifikasi halal semua, maka mewujudkan pariwisata halal juga mudah dilaksanakan,” pungkasnya. (Bud)