Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra (tiga dari kiri) usai penyerahan sertifikasi halal bagi RPH atau juru potong hewan.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah berupaya menggali potensi ekonomi syariah, untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang kuat dan berkelanjutan.

Termasuk, memerbanyak Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan hingga saat ini, pihaknya telah memfasilitasi sertifikasi halal produk bagi 1.264 pelaku UMKM dan sertifikasi kompetensi bagi 35 auditor halal serta 62 penyelia halal hingga 70 juru sembelih halal (Juleha). Hal itu dikatakan saat ditemui di pembukaan Festival Jateng Syariah (FAJAR) di Semarang, Kamis (14/8).

Rahmat menjelaskan, pihaknya juga memberikan 36 sertifikasi bagi rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU) halal serta pembentukan dua halal center di Universitas NU (UNISNU) Jepara dan Unwahas Semarang.

Termasuk, keikutsertaan 33 ponpes mitra Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng dalam Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN).

Menurut Rahmat, pihaknya juga telah membentuk delapan zona KHAS di Jateng di antaranya di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan UIN Walisongo.

“Program Zona KHAS berhasil mengantarkan Jawa Tengah meraih Juara 1 Anugerah Adinata Syariah 2025 kategori Zona KHAS. Seperti FAJAR tahun sebelumnya, penyelenggaraan FAJAR 2025 kembali menghadirkan FAJAR Halal Exporience sebagai wadah promosi produk Pelaku Usaha Syariah (PUS) dan ponpes serta menjadi sarana peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi masyarakat,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat berharap, FAJAR 2025 menjadi momentum untuk memerluas pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah sekaligus memerkuat rantai nilai halal (halal value chain) sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Sinergi dengan berbagai pihak yang telah dilakukan dalam pengembangan ekonomi syariah, diharapkan dapat mendukung dan menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Sekaligus membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Bud)