Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menyebut, diperlukan langkah serius untuk menata sumur-sumur minyak rakyat di Kabupaten Blora maupun daerah lain yang memiliki kandungan minyak.
Hal tersebut menyusul peristiwa kebakaran sumur minyak di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora pada Minggu (17/8) kemarin.
Sekda Sumarno mengatakan hal mendesak yang perlu dilakukan atas kejadian kebakaran tersebut, adalah upaya memadamkannya. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, kemarin.
Sumarno menjelaskan, saat ini pemprov sedang membentuk tim verifikasi dari lintas sektoral untuk menata sumur-sumur minyak rakyat yang ada di Jateng.
Tim verifikasi tersebut sebenarnya mulai dibentuk, sebelum kejadian terbakarnya sumur minyak milik masyarakat di Dusun Gendono Kabupaten Blora.
“Karena risikonya cukup besar. Kalau yang jadi masalah, begitu ilegal itu tidak ada yang meng-assessment masalah sisi keselamatan, ya itu yang menjadi PR berat,” kata Sumarno.
Menurut Sumarno, tim verifikasi bersifat lintas sektoral dan tidak hanya menyasar Blora saja tetapi juga seluruh wilayah di Jateng.
Soal regulasi dan teknis pengawasan sumur minyak rakyat/tradisional, Pemprov Jateng masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Diketahui berdasarkan laporan BPBD Jateng per Selasa (19/8), kebakaran sumur minyak di Blora mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan dua orang terluka.
Selain itu, tercatat sebanyak 303 KK atau 760 jiwa harus mengungsi.
Terdapat satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang dan tiga ekor ternak mati. (Bud)