Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Nawal Arafah Yasin bersama perajin Batik Rifaiyah saat membuat motif batik.

Semarang, Idola 92,6 FM-Lantunan salawat menggema di sebuah ruangan, tempat sejumlah wanita paruh baya menggoreskan motif di atas kain batik menggunakan lilin cair panas.

Ketua kelompok perajin batik Desa Kalipucang Wetan, Batang, Miftahutin mengatakan Batik Rifaiyah merupakan produk legendaris asal Batang. Hal itu dikatakan di sela mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Nawal Arafah Yasin berkunjung ke desanya, belum lama ini.

“Kita ini muridnya Kiai Ahmad Rifai, kiai yang mengajarkan agama Islam dengan menulis kitab dengan berbahasa Jawa berbentuk syair. Nah, untuk menyatukan hati, kami pembatik dan ngaji,” kata Miftahutin.

Menurut Miftahutin, proses pembuatan Batik Rifaiyah di desanya terbilang unik.

Sebab, dalam proses pembuatannya dengan melantunkan bacaan salawat.

Miftahutin menjelaskan, Batik Rifaiyah ditulis dengan motif relawati kiyong dan motif tambal serta relawati kepyur.

“Untuk harganya bervariasi dari Rp2,3 juta, Rp3,2 juta hingga nilai yang lebih tinggi,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Nawal Arafah Yasin mengaku kesengsem dengan Batik Rifaiyah yang dibuat warga Desa Kalipucang Wetan.

“Batiknya bagus ya. Apalagi mereka membatik sambil baca salawat,” ucap Nawal. (Bud)