Sejumlah calon pembeli sedang memilih kerajinan yang dipajang di STAN milik Dekranasda Kabupaten Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Mungkin, bagi sebagian orang melihat barang limbah atau sampah adalah hal yang menjijikkan.

Tapi, tidak demikian jika berada di tangan yang tepat dan cermat.

Hal itu yang dilakukan Kokos Trisada, pemilik Galeri Tanganku dari Kabupaten Semarang saat ditemui di stan pameran milik Dekranasda Kabupaten Semarang di halaman kantor gubernur, kemarin.

Kokos menjelaskan seluruh produk yang dibuatnya, berasal dari bahan limbah atau daur ulang sampah.

Mulai dari souvenir, sandal, masker dan lainnya.

Menurutnya, bahan pertama yang digunakan berasal dari batok kelapa dan karung goni serta kulit kayu.

“Beragam produk berbasis daur ulang itu diminati pasar global atau luar negeri. Mulai dari souvenir kecil hingga olahan limbah bernilai jual tinggi. Yang harganya USD 5 ada, USD 10 juga ada. Souvenir kecil dengan ukuran ringan, Jadi yang penting adalah kreativitas dan kemasan,” kata Kokos.

Kokos menyebut, barang-barangnya itu laku dan minati wisatawan mancanegara saat menggelar pameran di Bali dan Labuan Bajo.

Saat itu, banyak wisatawan asing yang menanyakan terkait souvenir atau oleh-oleh berukuran kecil dan muat dibawa dalam koper tanpa menambah bagasi.

“Saya waktu itu kerajinan manik yang terbuat dari batok kelapa banyak, dan langsung diborong. Ternyata, produk saya itu laku dan disukai sampai ada yang sudah pesen lagi dari Taiwan,” jelasnya.

Lebih lanjut Kokos menjelaskan, ke depan dirinya akan berinovasi dengan limbah dari akar kayu jati atau sisa kayu jati daripada berakhir menjadi kayu bakar.

Sebab, dirinya mendapat pesanan dari sejumlah kolega yang menanyakan kerajinan terbuat dari limbah kayu jati. (Bud)