Semarang, Idola 92,6 FM-Integrasi sektor pertanian dan industri pengolahan khususnya industri makanan minuman, menjadi penting dalam membentuk output perekonomian Jawa Tengah secara keseluruhan.
Pangsa sektor industri pengolahan dan sektor pertanian jika digabung mencapai 46,78 persen atau hampir 50 persen perekonomian Jateng.
Plh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia mengatakan integrasi kedua sektor tersebut penting, dan selaras dengan tema acara Puncak Pusaka Jateng 2025 yaitu Penguatan Ekosistem Industri Hulu-Hilir untuk Mendukung Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditas Strategis di Jawa Tengah. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Nita menjelaskan, Forum PUSAKA Jateng 2025 merupakan hasil sinergi dan kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng pemprov dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Semarang Koordinator Jateng.
Rangkaian kegiatan Forum Pusaka Jateng 2025 meliputi Call for Papers, workshop penulisan karya ilmiah, serta seminar dan diskusi ilmiah.
Menurutnya, Forum Pusaka Jateng kali ini merupakan yang keempat sejak kali pertama diselenggarakan pada 2022 lalu.
“Call for Paper Forum Pusaka Jateng 2025 fokus pada karya ilmiah dengan pendekatan studi kasus sehingga menghasilkan rekomendasi yang siap diimplementasikan pada perekonomian Jawa Tengah. Karya ilmiah yang membahas pemanfaatan jaringan kereta api untuk mendukung kinerja pariwisata Jawa Tengah karya Budhi Fatanza Wiratama, menjadi pemenang pertama dalam Call for Papers Pusaka Jateng 2025,” kata Nita.
Lebih lanjut Nita menjelaskan, selain melalui peningkatan produktivitas, integrasi sektor industri pengolahan dan sektor pertanian menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan kedua sektor tersebut secara berkelanjutan.
“Forum PUSAKA 2025 diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi ekonomi Jawa Tengah, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas serta inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Bud)