
Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah bersama Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah dasar (SD), terus menyempurnakan materi ajar terkait edukasi rupiah.
Salah satunya melalui kegiatan Olimpiade Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah Semarang 2025 yang diikuti 150 pelajar SD dari 50 sekolah di kantor Bank Indonesia Jateng, Senin (25/8).
SDN Jatisari menjadi juara Olimpiade CBP Rupiah 2025, disusul SDN Muktiharjo Lor dan SDN Ngaliyan 3.
Plh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia mengatakan Olimpiade CBP Rupiah tingkat SD digelar kali kedua, sebagai bentuk edukasi sejak dini tentang pentingnya memahami rupiah.
“Jadi, olimpiade ini seperti tadi kami sampaikan merupakan salah satu tindak lanjut dari kita memiliki nota kesepahaman dengan Dinas Kota Semarang untuk memasukkan materi ajar terkait edukasi rupiah dan sistem pembayaran ke tingkat pendidikan SD sampai SMP. Nah, untuk itu sudah kita laksanakan tahun lalu. Olimpiade ini juga kita laksanakan mulai tahun lalu. Ini sebagai ajang untuk mengevaluasi. Maksudnya kita mau melihat feedback bagaimana penerimaan dari anak-anak itu, terkait dengan materi ajar yang telah disampaikan,” kata Nita.
Nita menjelaskan, dari kegiatan olimpiade yang dilakukan itu bisa didapat imbal balik dan konten apa saja serta materi apa yang belum dikuasai para siswa.
Termasuk, ada tidaknya materi ajar yang belum bisa tersampaikan pesannya dengan baik.
“Nah, dari Olimpiade ini harapannya nanti kita dapat feedback gitu untuk terus menyempurnakan materi ajar di kurikulum SD dan SMP ya, karena ini kan olimpiadenya ada SD dan SMP,” jelasnya.
Menurut Nita, BI Jateng berencana memerluas program edukasi di delapan kabupaten/kota di Jateng.
Yakni Kabupaten Semarang, Banyumas, Demak, Kudus, Kabupaten Magelang dan Kota Salatiga serta Surakarta dan Kota Tegal.
Sementara Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Semarang Aji Setyawan menambahkan, materi ajar CBP Rupiah sudah didistribusikan ke seluruh SD di Kota Semarang.
Diakui, memang baru ada beberapa sekolah percontohan yang benar-benar siap menerapkan secara penuh.
“Kalau untuk materinya, sudah kami bagikan kepada seluruh SD dan SMP di Kota Semarang sebagai bahan ajar mereka. Akan tetapi memang, kemarin ketika percontohan tidak semua guru bisa ikut,” ujar Aji.
Aji menyebut, dengan semakin banyak guru yang mengikuti pelatihan dari Bank Indonesia terkait CBP Rupiah akan memberikan pemahaman kepada anak didiknya. (Bud)