Taj Yasin, Wagub Taj Yasin.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mendukung penuh upaya Kantor Wilayah Kementerian Agama, yang terus menggalakkan program Pondok Pesantren Ramah Anak.

Kanwil Kementerian Agama Jateng bekerja sama dengan UNICEF dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten, dalam upaya mewujudkan Pondok Pesantren Ramah Anak.

Wagub Taj Yasin mengatakan program yang menyasar lembaga pendidikan pondok pesantren, menjadi penting untuk menjadikan Jateng zero bullying (nol perundungan). Hal itu dikatakan saat ditemui di Islamic Center Semarang, kemarin.

Menurutnya, kasus kekerasan pada anak di Jateng hingga 2025 masih ditemukan.

Selamat atas dilantiknya Hadi Santoso, Ketua DPW PKS Jawa Tengah.

Gus Yasin mengapresiasi Kanwil Kemenag Jateng, yang sudah membentuk satuan tugas (satgas) untuk penanganan kekerasan di pondok pesantren.

“Kita dituntut untuk zero bullying di Jawa Tengah, baik di sekolah maupun di pesantren. Dengan begitu, Pemprov Jateng tinggal berkolaborasi untuk mensosialisasikan program itu di pesantren yang ada di Jateng. Tujuannya, supaya mencegah potensi kekerasan yang terjadi di lingkungan pondok pesantren,” kata Gus Yasin.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, program tersebut menjadi penting, mengingat jumlah pesantren di Jateng mencapai mencapai 5.364 lembaga dan jumlah santri mencapai 520.014 orang.

“Saya juga meminta kepada kalangan pondok pesantren, agar transparan bila menemui tindakan perundungan atau yang melanggar hukum. Transparansi akan menjadikan meningkatnya kepercayaan publik terhadap lembaga pesantren,” jelasnya.

Kepala Kanwil Kemenag Jateng Saiful Mujab menambahkan, satgas sudah dikukuhkan dan pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk terus mengawal pondok pesantren dengan baik. (Bud)