Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian. (Photo/Istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM-Menyikapi fenomena situasi terkini, ekonom menyarankan pemerintah untuk membentuk Komite Stabilitas Sektor Rill. Sebab, konsep yang sama sudah berhasil dilaksanakan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Hal itu disampaikan Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, dalam siaran persnya, Rabu (03/09).

Menurut Fakhrul, Komisi Stabilitas Sektor Rill dapat bertugas antara lain deteksi dini guncangan pasokan & produksi, koordinasi kebijakan sektor riil, stabilisasi harga & pasokan barang penting, komunikasi publik & ekspektasi.

Fakhrul berpandangan, keberhasilan dalam Tim Penanggulangan Inflasi Daerah menunjukkan bahwa koordinasi untuk perekonomian bisa dilakukan dan harus direplikasi di dalam bidang lain. Hal untuk memastikan sektor rill tidak turun jauh ketika terjadi goncangan.

Selamat atas dilantiknya Hadi Santoso, Ketua DPW PKS Jawa Tengah.

“Jadi, kita bisa memprediksi dan mengantisipasi goncangan sebelum itu terjadi,” ujar Fakhrul.

Di beberapa negara, konsep seperti Komite Stabilitas Sektor rill ini sudah ada. Terkait ini, Jepang memiliki Council on Economic and Fiscal Policy (CEFP), sementara Korea memiliki Presidential Committee on Supply Chain Stability.

“Ini hal penting yang harus kita pertimbangkan, disaat sulitnya kita meningkatkan sisi permintaan dari perekonomian,” ujar Fakhrul.

Menurut Fakhrul, anggota dari Komite ini nantinya adalah kementrian perindustrian, perdagangan, KADIN, kementrian keuangan, dan perwakilan pengusaha dan perbankan. Ini nantinya akan menjadi inisiasi penting juga untuk meningkatkan prospek FDI ke industri dalam negeri.

Untuk pasar keuangan sendiri, Fakhrul memandang, kondisi sudah membaik. Namun, untuk pasar saham menembus kembali di atas 8.000 dan diperlukan kembalinya momentum perekonomian, rasa aman, dan optimisme

Fundamental Ekonomi Masih Kuat

Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa (02/09), memberikan rilis data inflasi dan neraca perdagangan bulan Agustus yang tercatat sebesar 2.30% y-y dan USD4,17 ribu. Angka ini mencerminkan kuatnya fundamental ekonomi dalam negeri ditengah banyaknya goncangan yang sedang terjadi saat ini..‘

Fakhrul berpendapat bahwa saat ini memang data-data masih menunjukkan fundamental ekonomi kuat. Selain data di atas, kondisi likuiditas juga sangat baik untuk menjaga nilai tukar rupiah dengan permintaan terhadap surat berharga syariah Negara (SUKUK) pada lelang kemarin yang mencapai Rp41,8 triliun, naik dibandingkan permintaan di lelang Sukuk sebelumnya yang sebesar Rp33,1 triliun.

Ini menunjukkan bahwa kondisi tubuh sektor keuangan kuat. Namun, Fakhrul mengingatkan, bahwa sektor keuangan yang kuat harus menyokong sektor rill. Gejolak yang terjadi dalam masyarakat saat ini, terjadi karena tidak terhubungnya sektor keuangan yang kuat dan stabil dengan kondisi sektor rill di bawah.

Selanjutnya, menurut Fakhrul, kita tetap utamakan keamanan, ketertiban dan stabilitas harga. “Walau data inflasi melandai, kita harus perhatikan harga beras yang merangkak naik. Faktor Suplai dan distribusi harus diperhatikan dan direncanakan. Harga yang terkendali dimulai dari kebijakan yang tepat ketika musim panen,” ujar Fakhrul. (her/dav)