Gubernur Ahmad Luthfi memberi tawaran kepada mahasiswa, program sehari menjadi kepala daerah.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah merancang program bagi mahasiswa, untuk ikut program sehari bersama gubernur atau kepala daerah.

Dengan demikian, mahasiswa bisa memberikan masukan dan mengkritisi program-program yang ada.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan dengan mengikuti kegiatan seorang kepala daerah, maka mahasiswa akan memiliki wawasan terkait mekanisme pemerintahan di provinsi maupun kabupaten/kota. Hal itu dikatakan di hadapan ribuan mahasiswa baru Udinus, kemarin.

Luthfi menjelaskan, program yang dirancang itu menawarkan mahasiswa untuk bisa mengkritisi dan memberikan masukan kepada pemerintahan secara langsung.

Selamat atas dilantiknya Hadi Santoso, Ketua DPW PKS Jawa Tengah.

“Itu akan lebih konstruktif. Diperlukan adik-adik mahasiswa untuk ikut mengkritisi situasi dan kondisi wilayah kita, setuju?” kata Luthfi.

Menurut Luthfi, mahasiswa adalah salah satu komponen bangsa dan menjadi tulang punggung terkait kritik sosial.

Kehadiran mahasiswa bukan hanya di kampus atau di laboratorium saja, tetapi juga di ruang-ruang publik dan media sosial bahkan jalanan.

“Saya mengingatkan, ketika mahasiswa turun ke jalan untuk aksi demonstrasi atau menyampaikan pendapat di muka umum harus memperhatikan ketentuan yang ada. Ketentuan-ketentuan itu sudah diatur dalam undang-undang,” jelasnya.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, menyampaikan aspirasi juga harus sesuai dengan hati nurani kritisnya seorang mahasiswa.

Oleh karena itu, penyampaian aspirasi harus tertib sebab mahasiswa sebagai agen of change (agen perubahan).

Salah seorang mahasiswa Udinus asal Pati, Arya Setya Maulana mengaku tertarik dengan program yang disampaikan gubernur untuk sehari mengikuti kegiatan kepala daerah.

“Tugas gubernur mengayomi dan menerima aspirasi masyarakat dan mengelola sumber daya alam. Semoga Pak Luthfi jujur, tegas dan mengayomi masyarakat,” ujar Arya. (Bud)