Pimwil Perum Bulog Jateng Sri Muniati saat memberi penjelasan kepada Sekda Jateng Sumarno terkait sinergi antara RPK dengan SRC.

Semarang, Idola 92,6 FM-Perum Bulog Jawa Tengah terus memerkuat ketahanan pangan, melalui sinergi dengan jaringan SRC yang diinisiasi Sampoerna.

Program tersebut difokuskan pada distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), hingga serapan gabah petani dan sekaligus mendukung pengendalian inflasi pangan di masyarakat.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng Sri Muniati mengatakan jaringan SRC menjadi outlet penting, dalam penyaluran komoditas pemerintah. Hal itu dikatakan usai sosialisasi Program Hulu ke Hilir Mendukung Kemandirian Pangan di Semarang, Selasa (16/9).

Sri Muniati menjelaskan, Bulog menargetkan hingga 10 ribu SRC di seluruh Indonesia dapat bersinergi sebagai mitra Rumah Pangan Kita (RPK).

Saat ini, dari 250 ribu jaringan SRC nasional, sudah ada 471 outlet SRC yang bergabung sebagai RPK, dan 373 di antaranya aktif bertransaksi.

Menurutnya, pihaknya menekankan kontribusi SRC dalam penyaluran beras SPHP sudah cukup baik.

“Kerja sama hilir ini menjadikan SRC sebagai salah satu saluran distribusi beras SPHP agar harga tetap terjangkau dan ketersediaannya terjamin. Dalam hitungan beberapa bulan, jaringan SRC menyumbang 17 persen dari saluran retail Bulog. Jika target 10 ribu tercapai, dampaknya terhadap efektivitas distribusi beras tentu akan besar,” kata Sri Muniati.

Lebih lanjut Sri Muniati menjelaskan, selain di sisi hilir, sinergi juga diperkuat pada hulu dengan pembinaan kepada petani.

Sampoerna mendampingi petani tembakau yang di musim tertentu beralih ke padi, dan petani binaan diharapkan bisa menjadi mitra Bulog dalam serapan gabah berkualitas.

“UMKM binaan Sampoerna melalui SRC, telah menunjukkan kesungguhan dalam mengelola usaha. Dengan bimbingan berkelanjutan, mereka bisa menjadi mitra yang handal dalam menjaga ketahanan pangan,” pungkasnya. (Bud)