Magelang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah bersama pemprov, berkomitmen dalam memerkuat sektor pertanian cabai yang menjadi salah satu komoditas strategis penyumbang inflasi.
Langkah penguatan dilakukan secara menyeluruh mulai dari pendampingan petani, proses tanam, distribusi pascapanen hingga pemasaran.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan di Jateng terdapat champion lokal, yang tugasnya mendampingi petani dari proses tanam sampai distribusi pascapanen dan pemasaran. Hal itu dikatakan usai peluncuran aplikasi lelang cabai di GOR Banyusidi, Kabupaten Magelang, Senin (22/9).
Menurutnya, pemprov melibatkan organisasi pemerintah daerah (OPD) dan BUMD hingga lembaga keuangan daerah agar petani bisa lebih mudah mengakses permodalan.
Luthfi menjelaskan, Jateng merupakan salah satu sentra nasional cabai dengan 10 kabupaten penghasil utama.
Salah satunya adalah Kabupaten Magelang yang memiliki lahan cabai hampir dua ribu hektare, dengan potensi hasil mencapai miliaran rupiah per bulan.
“Kalau potensi ini dikelola baik, tidak ada lagi cerita inflasi di wilayah kita. Bahkan cabai dari Jateng sudah dipesan provinsi lain, seperti Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Tengah,” kata Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, selain memerkuat peran OPD dan BUMD, Pemprov Jateng juga mendorong lahirnya generasi petani muda melalui program petani milenial.
Anak-anak muda khususnya putra petani, diberikan insentif dan fasilitas agar dapat mengembangkan usaha tani modern yang berdaya saing.
“Kita punya petani milenial berbasis di kecamatan berdaya. Dengan kartu milenial, mereka bisa mengakses program yang disiapkan pemerintah sehingga anak muda kembali ke pertanian dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Luthfi menyampaikan apresiasi kepada para petani dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, yang turut memberikan kontribusi pembinaan dalam penguatan komoditas cabai di Jateng. (Bud)
