Gubernur Ahmad Luthfi bersama Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko ikut memanen cabai di Kabupaten Magelang.

Magelang, Idola 92,6 FM-Kementerian Pertanian menegaskan, Indonesia telah mencapai swasembada cabai sejak 2017 silam.

Hal tersebut ditandai, dengan produksi cabai nasional yang setiap tahunnya melampaui kebutuhan domestik.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Agung Sunusi mengatakan posisi Kecamatan Pakis di Kabupaten Magelang sebagai sentra utama cabai nasional, karena terdapat Champion Cabe Indonesia yang mengatur pola tanam. Hal itu dikatakan saat menghadiri peluncuran aplikasi Lelang Cabai di Kabupaten Magelang, kemarin.

Menurutnya, dengan koordinasi lintas daerah, Magelang diharapkan mampu menyuplai wilayah-wilayah yang defisit cabai.

“Produksi cabai nasional tahun 2024 mencapai 3,04 juta ton dengan luas panen 308 ribu hektare. Sementara kebutuhan nasional hanya sekitar 2,7 juta ton per tahun. Artinya, kita surplus 340 ribu ton dan tidak ada impor cabai lagi,” kata Agung.

Agung menjelaskan, capaian tersebut tak lepas dari kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Bank Indonesia hingga kelompok petani champion cabai yang mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga.

Bahkan, Jateng disebut sebagai salah satu provinsi penyumbang surplus cabai terbesar di Indonesia.

“Produksi cabai di Jawa Tengah tahun 2024 berdasarkan data BPS mencapai 449 ribu ton, dengan luas panen lebih dari 49 ribu hektare. Kebutuhan cabai di Jateng hanya 347 ribu ton, sehingga ada surplus 102 ribu ton. Surplus ini mampu memasok kebutuhan hingga Jabodetabek, Banten, Sumatera dan Kalimantan,” jelasnya.

Lebih lanjut Agung juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan produksi cabai, di tengah ancaman perubahan iklim.

Kementerian Pertanian memastikan cabai tetap menjadi komoditas prioritas, mengingat kontribusinya terhadap inflasi pangan.

“Pemerintah menargetkan Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga semakin kokoh sebagai lumbung pangan dunia pada 2029. Jawa Tengah memberi andil besar dalam pencapaian ini berkat surplus cabai yang signifikan,” pungkasnya. (Bud)