Dedi (kanan) saat bersama pegawai BPJS Kesehatan Cabang Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dari balik kemudi motor yang setia menembus jalanan Kota Semarang, Dedi menyimpan cerita tentang betapa berharganya kesehatan.

Sebagai pengemudi ojek online asal Mranggen, Kabupaten Demak, Dedi tahu betul bahwa bekerja keras saja tidak cukup tanpa tubuh yang sehat.

Untungnya, ada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang hadir sebagai penopang harapan bagi dirinya dan keluarga.

Kisah itu semakin terasa nyata ketika ibunya tiba-tiba terjatuh di jalan pada akhir Agustus 2025 kemarin.

“Ibu sempat pingsan di pinggir jalan, katanya karena pusing. Saya langsung panik begitu dapat kabar dari ayah dan istri,” kata Dedi saat ditemui di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro Semarang, kemarin.

Tanpa pikir panjang, Dedi segera membawa sang ibu ke Instalasi Gawat Darurat.

Dari pemeriksaan, dokter menyatakan ibunya mengalami serangan jantung dan penyumbatan aorta.

Sang ibu harus dirawat intensif, tiga hari di ICU lalu berlanjut rawat inap.

Kini kondisinya perlahan membaik, meski masih harus kontrol rutin seminggu sekali.

Tak berhenti di situ, ayahnya pun divonis mengalami penyumbatan pembuluh darah jantung.

Bedanya, sang ayah sudah lebih dulu menjalani pemasangan empat ring untuk membuka jalur darah yang tersumbat.

“Alhamdulillah, semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan. Orang tua saya peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), jadi tidak keluar biaya sedikit pun,” jelas Dedi lega.

Dedi sendiri bersama istri dan anak-anaknya, terdaftar sebagai peserta mandiri.

Manfaat JKN sudah Dedi rasakan, mulai dari persalinan sang istri hingga perawatan kesehatan anak-anaknya.

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, entah bagaimana nasib keluarga saya. Karena kesehatan itu nomor satu,” imbuhnya.

Selain jaminan biaya, Dedi juga merasakan kemudahan lewat berbagai inovasi.

Dari layanan BPJS Keliling yang menjangkau warga di daerah, hingga aplikasi Mobile JKN yang bisa diakses kapan saja.

“Sekarang mau antre online sampai konsultasi dokter bisa lewat aplikasi. Jadi lebih praktis, apalagi buat orang seperti saya yang sering di jalan,” ucap Dedi.

Bagi Dedi, JKN bukan sekadar program pemerintah, melainkan nafas tambahan yang membuat keluarganya tetap kuat menghadapi hari.

“Saya bersyukur sekali. Semoga pelayanannya terus meningkat, karena masyarakat seperti saya sangat terbantu,” pungkasnya. (Bud)