Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra menyematkan topi kepada salah satu peserta QRIS Jelajah Indonesia Pulau Jawa.

Magelang, Idola 92,6 FM-Bank Indonesia terus memerkuat penerapan digitalisasi sistem pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), termasuk di sektor pariwisata.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan QRIS kini menjadi salah satu instrumen penting, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di destinasi wisata. Hal itu dikatakan di sela kegiatan QRIS Jelajah Indonesia Pulau Jawa di kawasan Candi Borobudur, Kamis (2/10).

“Pariwisata adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Dengan QRIS, wisatawan bisa lebih mudah melakukan transaksi di berbagai lokasi, mulai dari kuliner, transportasi, hingga pusat oleh-oleh. Ini juga membuat ekosistem wisata semakin inklusif dan modern,” kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan, Jateng beruntung dipilih sebagai tuan rumah berbagai kegiatan yang memerkuat peran ekonomi lokal, termasuk melalui pemanfaatan QRIS.

Hal ini, sekaligus menjadi bentuk kemandirian Indonesia dalam menghadapi dominasi sistem pembayaran asing.

“QRIS adalah bukti bahwa kita bisa mandiri dan memiliki sistem pembayaran sendiri yang lebih efisien dan aman,” jelasnya.

Menurutnya, penting untuk menjaga keberlanjutan pariwisata karena wisatawan mancanegara justru datang untuk menikmati keaslian alam dan budaya Indonesia.

“Jangan sampai pariwisata kita over-eksploitasi. Justru daya tarik utama kita adalah sawah, pantai, dan gunung yang alami. QRIS hadir sebagai dukungan tanpa merusak esensi pariwisata itu sendiri,” imbuhnya.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, implementasi QRIS di tempat wisata juga sejalan dengan konsep 4A dalam pengembangan pariwisata, yakni atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancillary.

Dengan digitalisasi pembayaran, aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan semakin meningkat, sekaligus memberi peluang lebih luas bagi UMKM lokal untuk berkembang.

BI Jateng akan terus memerluas jangkauan QRIS di berbagai lokasi strategis, termasuk destinasi wisata unggulan.

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat daya saing pariwisata Jateng, sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang positif.

“Anak-anak muda yang menjadi duta QRIS tidak hanya berperan memperluas literasi keuangan digital, tetapi juga sekaligus duta pariwisata. Mereka memperkenalkan bahwa wisata Jawa Tengah ramah digital dan tetap berakar pada budaya lokal,” pungkasnya. (Bud)