
Semarang, Idola 92,6 FM-Keris, senjata tradisional khas Nusantara yang telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 25 November 2005, kembali mendapat sorotan melalui Festival Keris Nusantara 2025.
Ajang ini digelar Masyarakat Pusaka Nusantara bekerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah di Wisma Perdamaian pada 10-12 Oktober 2025.
Ketua Panitia Festival Keris Nusantara 2025 Daryono mengatakan tahun ini menjadi momentum penting, karena menandai dua dasawarsa atau 20 tahun pengakuan keris sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantor Diskominfo Jateng, Senin (6/10).
Menurutnya, momen ini bukan hanya seremonial, melainkan juga wujud tanggung jawab bangsa dalam melestarikan warisan budaya adiluhung.
“Keris bukan sekadar senjata tradisional, tapi karya seni bernilai tinggi yang mencerminkan falsafah, spiritualitas, dan identitas bangsa. Festival ini menjadi pengingat bahwa pelestarian warisan budaya adalah tanggung jawab bersama,” kata Daryono.
Daryono menjelaskan, Festival Keris Nusantara 2025 akan menampilkan lebih dari 100 bilah keris pilihan dari berbagai daerah di Indonesia, baik karya lama maupun baru.
Setiap koleksi akan melalui proses kurasi, dari tim ahli bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Acara juga diisi dengan bursa keris, edukasi, workshop hingga sarasehan budaya yang melibatkan praktisi, kolektor dan empu muda,” jelasnya.
Lebih lanjut Daryono menjelaskan, kegiatan ini juga menghadirkan proses pembuatan keris secara langsung, mulai dari menempa bilah, membuat warangka hingga menghias pendok.
Para pelajar SMP dan SMA pun diundang untuk melihat langsung proses tersebut, agar generasi muda tidak lagi memandang keris sebagai benda mistis, tetapi sebagai hasil budaya bernilai estetika dan ekonomi tinggi.
“Kami ingin mengubah cara pandang generasi muda. Keris itu punya economic value. Kalau beli ponsel Rp25 juta nilainya turun tahun depan, tapi keris bisa naik nilainya seiring waktu. Keris kini juga dilihat sebagai investasi budaya,” imbuhnya.
Festival Keris Nusantara 2025 menjadi bukti nyata, bahwa keris bukan hanya pusaka masa lalu, melainkan simbol kearifan lokal yang terus hidup dan berkembang.
Melalui kegiatan ini, Jateng tidak hanya merawat warisan budaya, tetapi juga memajukan wisata pusaka yang berpotensi besar memperkenalkan Indonesia ke dunia. (Bud)