Semarang, Idola 92,6 FM-Perajin kriya dan wastra asal Jawa Tengah didorong bisa naik kelas, lewat ajang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta, belum lama ini.
Ketua Dekranasda Jateng Nawal Arafah Yasin mengatakan produk kriya dan wastra perajin dari provinsi ini, sudah memiliki tempat tersendiri di kalangan konsumen.
Menurutnya, Dekranasda Jateng berkomitmen terus membina perajin agar menghasilkan produk berkualitas unggul.
Nawal menyebut tiga langkah strategis untuk meningkatkan daya saing kriya dan wastra Jateng.
Yakni, inkubasi, kurasi serta sinergi dengan Bank Jateng, Bank Indonesia dan business matching.
“Secara keseluruhan sudah sangat luar biasa. Tinggal bagaimana UMKM besar bisa memberdayakan UMKM kecil. Jadi UMKM kecil (binaan) dia mempersiapkan bahan bakunya. Jadi kemudian produk jadi diproduksi oleh UMKM besar,” kata Nawal.
Nawal menjelaskan, inkubasi diarahkan pada pengembangan wastra siap pakai (ready to wear).
Produk perajin Jateng pun tidak terbatas pada batik, tapi juga tenun, teknik pewarnaan alami hingga ecoprint.
“Tantangan ke depan, bagaimana ready to wear bisa makin beragam. Misalnya menggabungkan batik dan tenun, lalu desainer lebih banyak menghasilkan karya siap pakai,” pungkasnya. (Bud)