
Kendal, Idola 92.6 FM-Perguruan tinggi bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) โRukun Taniโ Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, melaksanakan kegiatan Pendampingan Penguatan Kapasitas Manajerial dan Operasional Rice Mill. Hal ini dilakukan sebagai bentuk implementasi nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat tani dalam meningkatkan profesionalisme dan daya saing sektor pertanian pedesaan.
Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, melalui skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP). Program ini bertujuan memperkuat kemampuan kelembagaan masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi lokal berbasis ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi teknologi tepat guna.
Menurut Ketua Tim Pelaksana Kiswoyo, SE. MM, kegiatan ini berawal dari kondisi awal Rice Mill Gapoktan Rukun Tani yang masih menghadapi berbagai kendala. Di antaranya belum adanya Standard Operating Procedure (SOP), proses pengolahan dilakukan tanpa pelatihan teknis, serta belum adanya sistem pengukuran mutu seperti uji kadar air, persentase butir patah, dan kadar menir.
Selain itu, kelemahan juga terlihat dari sisi manajerial. Struktur organisasi belum terbentuk secara jelas, pembagian tugas (jobdesk) antar anggota belum terdefinisi, dan belum tersedia sistem pencatatan keuangan yang sesuai standar. โGapoktan juga belum memiliki Sistem Manajemen Mutu (SMM) maupun Sistem Manajemen Lingkungan (SML) sebagai acuan peningkatan kinerja dan keberlanjutan usaha,โ kata Kiswoyo, dalam siaran persnya.
Dari aspek pemasaran, produk beras yang dihasilkan belum memiliki merek dagang, serta kemasan standar, dan kegiatan penjualan masih bersifat pasif tanpa strategi promosi maupun pemanfaatan media sosial. โBelum adanya diversifikasi produk serta pemanfaatan limbah hasil penggilingan turut menjadi tantangan bagi pengembangan usaha Gapoktan,โ ujar Kiswoyo.
Melalui pendampingan ini, lanjut Kiswoyo, tim perguruan tinggi berfokus pada beberapa langkah strategis, antara lain penyusunan dan pelatihan SOP operasional, penerapan sistem manajemen mutu, pelatihan pencatatan keuangan berbasis standar akuntansi sederhana, penguatan struktur organisasi dan pembagian jobdesk, serta pelatihan strategi pemasaran digital dan branding produk lokal.
Sementara itu, Rektor STIE Totalwin Semarang, Prof. Dr. Hasan Abdul Rozaq, SH., MM., CN., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan ini. Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk hadir di tengah masyarakat, memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan, riset, dan teknologi.
โMelalui kolaborasi ini, kami berharap Gapoktan Rukun Tani dapat berkembang menjadi model kelembagaan pertanian modern yang mandiri, efisien, dan berkelanjutan,โ ungkap Prof. Hasan.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa kolaborasi seperti ini sejalan dengan misi perguruan tinggi dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat berbasis riset dan inovasi.
โKami ingin hasil riset dosen dan mahasiswa tidak berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional,โ tambahnya.
Sementara, Wisnu, pengelola Rice Mill Gapoktan Rukun Tani, menyampaikan rasa terima kasih dan optimisme terhadap program pendampingan ini. Pihaknya merasa terbantu sekali dengan adanya kegiatan ini. Selama ini kelompoknya belum memiliki panduan kerja yang baku, baik dari sisi teknis maupun manajerial.
โDengan adanya pelatihan ini, kami mulai memahami pentingnya SOP, pencatatan keuangan, serta promosi produk agar usaha kami bisa lebih maju dan berdaya saing,โ ujarnya.
Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat menjadi model sinergi yang efektif antara perguruan tinggi, pemerintah, dan kelompok tani, dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pendekatan ilmiah, manajerial, dan inovatif.
Program PMP merupakan salah satu skema pendanaan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemendikti-saintek yang berfokus pada penguatan kapasitas masyarakat melalui pendampingan perguruan tinggi berbasis hasil riset dan inovasi. Program ini menekankan keterlibatan aktif dosen dan mahasiswa dalam proses pemberdayaan, dengan target terwujudnya kemandirian sosial dan ekonomi masyarakat berbasis pengetahuan. (her/tim)