Semarang, Idola 92,6 FM-BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada 110 badan usaha, dalam ajang Satya JKN Award 2025 di Jakarta, Selasa (14/10).
Sebagai bentuk apresiasi, atas komitmen dan kepatuhan mereka dalam mendukung keberlanjutan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Penghargaan ini menjadi simbol gotong royong nasional dalam melindungi hak kesehatan para pekerja, sekaligus memerkuat keberlangsungan sistem jaminan sosial di Indonesia.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan kepatuhan badan usaha dalam mendaftarkan dan membayarkan iuran JKN bagi seluruh pekerjanya, bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bentuk tanggung jawab moral dan sosial.
“Perlindungan kesehatan pekerja adalah fondasi keberlanjutan perusahaan. Ketika pekerja terlindungi, produktivitas meningkat dan loyalitas pun tumbuh. Kepatuhan pada JKN adalah bukti kesadaran terhadap kesejahteraan bersama,” kata Ghufron.
Ghufron menjelaskan, partisipasi aktif badan usaha menjadi kunci dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC).
Per 1 Oktober 2025, jumlah peserta JKN telah mencapai 282,7 juta jiwa atau 98,6 persen penduduk Indonesia dengan 67,2 juta di antaranya berasal dari segmen pekerja penerima upah (PPU).
“Angka ini menunjukkan kontribusi besar dunia usaha dalam menjaga kesinambungan Program JKN,” jelasnya.
Sementara itu Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menilai, penghargaan Satya JKN adalah bentuk pengakuan negara bagi badan usaha yang konsisten menegakkan kesejahteraan pekerja.
Muhaimin menegaskan, kepatuhan terhadap JKN merupakan amanat konstitusi sekaligus investasi jangka panjang.
“Kepatuhan badan usaha mendukung JKN adalah wujud solidaritas sosial dan langkah menuju bangsa yang lebih kuat,” ucap Muhaimin.
Salah satu penerima penghargaan, Presiden Direktur PT Semarang Autocamp Manufacturing Indonesia (SAMI), Iwamoto Koki menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi BPJS Kesehatan.
Penghargaan Satya JKN menjadi motivasi bagi perusahaan, untuk terus berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan Program JKN di masa mendatang.
“Kepesertaan JKN bagi seluruh karyawan bukan hanya kepatuhan, tapi komitmen kami untuk kesejahteraan pekerja. Dengan pekerja yang sehat, produktivitas meningkat,” ujar Iwamoto. (Bud)