Semarang, Idola 92,6 FM-Siapa sangka, di balik toga dan senyum bangga di wisuda Universitas Diponegoro (Undip), tersimpan kisah perjuangan luar biasa dari seorang mantan buruh mebel.
Muhammad Khoiri, lulusan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip, sukses dengan predikat cum laude dan IPK 3,94 setelah menempuh perjalanan panjang penuh kerja keras dan ketekunan.
Khoiri pernah gagal masuk perguruan tinggi pada 2019.
Bukannya menyerah, ia memilih bekerja di pabrik sambil menabung dan belajar ulang.
“Saya belajar sabar dan tekun. Tahun berikutnya diterima di Undip lewat UTBK, pilihan pertama saya,” kata Khoiri saat ditemui usai wisuda, kemarin.
Selama kuliah, Khoiri membagi waktu antara kuliah, kerja dan organisasi.
Khoiri pernah menjadi buruh mebel, operator acara hingga asisten riset.
Dari keterbatasan, Khoiri tetap menorehkan prestasi: juara esai ilmiah, public speaking, Duta Tenun Troso hingga Juara 1 Podcast RISTEK Unnes.
“Kalau hanya kuliah tanpa karya, apa yang bisa saya banggakan?” ujar Khoiri.
Kini, setelah resmi menyandang gelar sarjana, Khoiri memilih menjadi freelancer data analis sekaligus merintis usaha makanan ringan dan bisnis fesyen di kampung halamannya.
Langkahnya membuka peluang kerja bagi warga sekitar.
“Bekerja bukan cuma soal gaji, tapi soal tumbuh dan berkontribusi,” jelasnya.
Baginya, Undip bukan sekadar kampus, tapi tempat yang menempanya menjadi pribadi tangguh dan berintegritas.
Kisah Muhammad Khoiri menjadi pengingat, bahwa keberhasilan bukan datang dari keberuntungan, melainkan dari tekad dan kerja keras tanpa henti. (Bud)