Wagub Taj Yasin didampingi istrinya, Nawal Arafah Yasin melihat hasil kerajinan produk UMKM Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini untuk tingkat Jawa Tengah, dipusatkan di Simpang Tujuh Kudus, kemarin.

Pameran UMKM Santri menjadi penyemarak, karena diikuti berbagai pondok pesantren (ponpes) dan pelaku UMKM binaan di Jateng.

Tercatat, ada 76 gerai (stand) yang menampilkan beragam produk unggulan dari santri dan masyarakat.

Wagub Taj Yasin mengatakan peringatan Hari Santri tidak hanya bermakna religius, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat.

“Kita patut bersyukur bahwa rangkaian Hari Santri Nasional 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah sudah dimulai dari berbagai kegiatan. Ada ASN Ngaji Bandongan, sarasehan tentang pesantren ramah terhadap perempuan dan anak, serta anti bullying. Termasuk hari ini, kita hadir dalam pameran UMKM dari pondok-pondok pesantren dan pelaku usaha di Jawa Tengah,” kata Gus Yasin.

Gus Yasin menjelaskan, pameran UMKM menjadi bukti nyata kontribusi santri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Sebab, kegiatan seperti ini dapat mengungkit pertumbuhan ekonomi, khususnya UMKM di Jateng.

Menurutnya, sektor UMKM berbasis pesantren memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai penggerak ekonomi umat.

“Tadi produknya juga sudah bagus-bagus, bahkan ada pesantren di Jepara yang santrinya mengembangkan percetakan jersey, ini bagus. Santri tidak hanya harus cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga perlu mandiri secara ekonomi,” jelasnya.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, momentum Hari Santri bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Kita berharap selain memperingati Hari Santri Nasional, kegiatan ini juga mampu mengungkit pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kudus dan di 35 kabupaten/kota lainnya,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPrabowo: Tanggul Laut 535 Km di Pantura untuk Lindungi 50 Juta Warga dari Air Laut Naik
Artikel selanjutnyaKAI Rencana Bangun Stasiun Batang Buat Dukung Aglomerasi Transportasi