Petugas Pupuk Indonesia memeriksa ketersediaan pupuk di gudang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Optimisme satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, semangat kedaulatan pangan terasa nyata di sawah-sawah petani Indonesia.

Dari balik keberhasilan ini, ada kerja senyap PT Pupuk Indonesia (Persero), yang terus memperkuat perannya sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan berkat dukungan penuh dari pemerintah, langkah-langkah strategis menjadi tonggak baru sektor pupuk nasional. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, dalam satu tahun terakhir, tata kelola pupuk subsidi di Indonesia mengalami reformasi besar-besaran-bukan hanya di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan petani di lapangan.

Langkah nyata itu lahir dari kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025.

Rahmad menjelaskan, dua payung hukum ini memangkas tak kurang dari 145 regulasi lama yang selama ini memerlambat distribusi pupuk.

Kini, rantai distribusi menjadi jauh lebih singkat, dan petani bisa menebus pupuk di empat titik serah terdekat: pengecer, koperasi, gabungan kelompok tani (gapoktan) hingga kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

Kebijakan ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga keadilan.

“Kami mengapresiasi langkah pemerintah yang membuat distribusi pupuk lebih akuntabel dan berkeadilan bagi petani. Tugas kami adalah memastikan kebijakan ini berjalan konsisten dan bertanggung jawab,” jelasnya.

Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, bukti keberhasilan reformasi ini terlihat sejak awal tahun.

Untuk kali pertamanya dalam sejarah, penyaluran pupuk subsidi dimulai tepat pada 1 Januari 2025, memastikan petani mendapatkan pupuk tepat waktu pada musim tanam.

Hingga 19 Oktober 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan lebih dari 6,1 juta ton pupuk subsidi, atau 64 persen dari total alokasi nasional 9,55 juta ton.

Capaian ini meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya, dan naik 23 persen dibanding 2023.

Rahmad menyebut, kelancaran distribusi pupuk ini turut mengerek produktivitas pertanian nasional.

Indonesia kini menorehkan sejarah baru—swasembada pangan sekaligus mulai mengekspor beras ke berbagai negara, sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo dalam Sidang Umum PBB di New York beberapa waktu lalu.

“Ini bukan hanya pencapaian pemerintah, tetapi buah kerja keras jutaan petani Indonesia yang kini lebih mudah mendapatkan pupuk. Pupuk Indonesia akan terus memperkuat ketersediaan pupuk hingga ke tingkat pengecer, agar petani dapat menebus pupuk dengan mudah, terutama di masa tanam,” imbuhnya.

Dalam semangat satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, upaya Pupuk Indonesia menjadi gambaran sederhana tentang bagaimana kebijakan besar negara bermuara pada kesejahteraan rakyat di akar rumput.

Langkah-langkah nyata ini menegaskan bahwa swasembada pangan bukan lagi mimpi—tapi sedang benar-benar terwujud di bumi Indonesia. (Bud)

Artikel sebelumnyaETLE Nasional di Jateng Sukses Tekan Kecelakaan
Artikel selanjutnyaInovasi Permen Gummy Antikanker karya Tim Mahasiswa Udinus Semarang