
Semarang, Idola 92,6 FM-Perum Bulog terus memerkuat komitmennya, dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program tanggung jawab sosial (TJSL).
Kali ini, Bulog menyerahkan bantuan kepada 15 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan yang tergabung dalam majelis-majelis agama di bawah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang, Jumat (24/10).
Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan program ini merupakan bagian dari upaya Bulog, dalam membangun Rumah Pangan Kita (RPK) yang berperan menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen sekaligus memerkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
“Sebagai BUMN, Bulog memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi kepada masyarakat. Bantuan ini tidak hanya bersifat permodalan, tetapi juga akan dilanjutkan dengan pelatihan, workshop, dan pembimbingan agar para pelaku usaha bisa mandiri dan berkelanjutan,” kata Sudarsono.
Sudarsono menjelaskan, kegiatan ini menjadi salah satu dari serangkaian program sosial Bulog di berbagai daerah seperti bantuan penanganan stunting di Tegal, penanaman mangrove di Sulawesi Tenggara dan Bali, pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas di Klaten serta pembinaan kelompok tani pengembang jamur tiram di Sragen.
Menurutnya, keberadaan RPK diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam menjaga stabilitas pangan di tingkat konsumen.
Bulog selama ini berperan di dua sisi, yakni menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen.
“Di sisi produsen, kami berhasil menjaga harga gabah di tingkat petani sekitar Rp6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP), sehingga petani tetap sejahtera. Di sisi lain, kami juga memastikan harga pangan tetap stabil bagi masyarakat. RPK ini akan berperan di sisi hilir, menjadi mitra strategis dalam menjaga harga di pasar,” jelasnya.
Lebih lanjut Sudarsono menjelaskan, untuk keberlanjutan program, evaluasi dan pendampingan akan dilakukan secara berkala bekerja sama dengan Pemkot Semarang dan Kantor Wilayah Bulog Jawa Tengah.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Bulog berharap keberadaan RPK di bawah naungan FKUB dapat memerkuat jejaring ekonomi masyarakat, menjaga pasokan pangan dan berkontribusi terhadap pengendalian inflasi di Kota Semarang.
“Setelah pelatihan dan pendampingan, kami akan berkoordinasi dengan Ibu Wali Kota serta jajaran Bulog wilayah agar RPK ini terus berkembang. RPK akan menjadi mitra dalam distribusi produk Bulog seperti beras, gula, minyak goreng, dan komoditas pangan lainnya,” pungkasnya. (Bud)












