Semarang, Idola 92.6 FM-Setelah langkah Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 terhenti di Babak Keempat Kualifikasi Asia, kita semua tentu masih merasa kecewa, nyesek, hingga gundah-gulana. Harapan besar masyarakat pecinta sepak bola tanah air kembali pupus setelah Garuda gagal bersaing dengan tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak.
Pascakegagalan itu, PSSI mengambil langkah cepat: memutus kontrak pelatih Patrick Kluivert. Namun, sejak saat itu, spekulasi pun bermunculan—siapa sosok yang paling tepat untuk kembali menakhodai Timnas Garuda? Apakah pelatih baru nanti sebaiknya tetap dari Belanda, mengikuti jejak Patrick Kluivert sebelumnya? Ataukah publik menginginkan kembalinya Shin Tae-yong, sosok yang dikenal disiplin dan berhasil menanamkan semangat juang tinggi pada skuad Garuda muda?
Pascapemecatan Patrick Kluivert seiring kegagalan Indonesia menuju Piala Dunia 2026, Timnas Garuda belum memiliki pelatih. Yang menarik, komposisi Timnas Indonesia saat ini juga sudah berubah. Banyak pemain diaspora yang bermain di Eropa menjadi tulang punggung skuad nasional. Artinya, pelatih baru juga harus mampu memahami karakter dan mentalitas pemain dengan latar belakang yang sangat beragam.
Lalu, seperti apa sosok pelatih yang cocok untuk Timnas Garuda? Kriteria apa yang harus dimiliki pelatih agar bisa membawa Indonesia lebih berprestasi di level Asia, bahkan dunia?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Wakil Rektor IV Universitas Negeri Surabaya dan juga sebagai Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jawa Timur, Prof. Dwi Cahyo Kartiko dan Pengamat Sepak Bola, Kesit Budi Handoyo. (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya:
