BPJS Kesehatan Cabang Semarang bersama Kemenko PMK memerkuat literasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Garda JKN.

Semarang, Idola 92,6 FM-BPJS Kesehatan Cabang Semarang bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), memerkuat literasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di masyarakat melalui Gerakan Terdepan JKN atau Garda JKN.

Program ini menjadi ujung tombak dalam menyebarkan informasi yang akurat dan komprehensif seputar JKN, sekaligus melatih relawan agar mampu menjadi agen perubahan dan pendamping masyarakat di lapangan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Sari Quratul Ainy mengatakan kegiatan ini (literasi JKN) melibatkan 50 Penyuluh Agama Kementerian Agama Kota Semarang, 45 Kader Kesehatan dan 81 Pendamping Program Keluarga Harapan. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas relawan dalam mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2030, khususnya di bidang kesehatan.

Oleh karena itu, pentingnya kolaborasi dengan tokoh masyarakat untuk menjangkau daerah-daerah dengan literasi rendah.

“Kota Semarang punya tantangan tersendiri. Melalui Garda JKN, kami berupaya menghadirkan informasi yang mudah dipahami dan dapat dipercaya oleh masyarakat. Dengan begitu, titik layanan informasi pertama atau first point of contact bagi warga bisa semakin dekat dan mudah diakses,” kata Sari.

Kepala Bidang Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Semarang Primasari Yuswardhani Suryaningtyas menambahkan, sistem jaminan sosial seperti atap rumah yang melindungi penghuninya.

Menurutnya, relawan Garda JKN adalah tiang penyangga yang memastikan perlindungan tersebut tetap kokoh.

“Tanpa relawan yang berdaya, semangat JKN sebagai wujud keadilan sosial dan gotong royong bisa runtuh. Pelatihan ini menjadi upaya besar untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat,” ucap Primasari.

Lebih lanjut Primasari menjelaskan, kemajuan kota tidak hanya diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari rasa aman sosial dan jaminan kesehatan warganya.

“Program JKN adalah jembatan untuk mewujudkan cita-cita itu. Relawan Garda JKN bukan hanya penyampai informasi, tapi juga penggerak gotong royong dan rasa percaya bahwa negara hadir untuk rakyatnya,” imbuhnya.

Terpisah, Asisten Deputi Jaminan Sosial Kemenko PMK Kurnia Listiyarini menyatakan, capaian kepesertaan JKN di Jawa Tengah kini mendekati Universal Health Coverage (UHC).

Yakni, sekira 98-99 persen dari populasi.

“Sebagai Garda JKN, kita menjadi influencer yang membantu masyarakat hidup lebih sehat tanpa harus jatuh miskin karena sakit. Relawan hadir untuk memperkuat literasi dan memperluas akses layanan kesehatan yang adil dan merata,” ujar Kurnia. (Bud)

Artikel sebelumnyaImmoderma Wellness Day Sukses Gaet 1.000 Peserta Fun Run 5K di 4 Kota Indonesia
Artikel selanjutnyaPemerintah Diminta Siapkan Transformasi Subsidi Elpiji 3 Kg Agar Lebih Tepat Sasaran