Wagub Taj Yasin meninjau rumah pompa di Kali Tenggang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pompa-pompa yang ada di rumah pompa di Kali Sringin dan Kali Tenggang, dipastikan bisa berfungsi dengan baik untuk membuang air banjir ke kolam retensi.

Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, total kapasitas pompa yang dikerahkan di empat titik utama penanganan banjir di Kota Semarang mencapai 30.360 liter per detik.

Wagub Taj Yasin mengatakan di Rumah Pompa Sringin, terdapat dua pompa eksisting dan dua pompa hasil peremajaan berkapasitas masing-masing dua ribu liter per detik serta satu pompa apung berkapasitas serupa dengan total 10 ribu liter per detik. Hal itu dikatakan saat meninjau langsung ke kawasan Genuk, kemarin.

Gus Yasin menjelaskan, untuk kawasan Terboyo, penanganan dilakukan BBWS dengan total kapasitas 6.570 liter per detik.

BBWS yang terlibat dalam penanganan banjir meliputi BBWS Serayu Opak, Cimanuk Cisanggarung, Bengawan Solo, Brantas dan Ciliwung Cisadane.

Menurutnya, di Kawasan Kali Tenggang tersedia pompa eksisting dan pompa apung berkapasitas besar, ditambah bantuan mobile pump dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dengan total 10.250 liter per detik.

“Kolam retensi yang berada di Terboyo dan Sriwulan sudah berfungsi, namun masih belum optimal, karena sistem pembuangan air di kolam-kolam belum dilengkapi pompa. Memang sudah berfungsi, namun belum maksimal karena pompanya belum terpasang,” kata Gus Yasin.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, banjir di kawasan Kaligawe dan sekitarnya menjadi pekerjaan rumah sejak Mei 2025 lalu.

Pemprov Jateng terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk memercepat pengadaan pompa.

Menurutnya, sebagai langkah cepat untuk menyurutkan air, maka Pemprov Jateng memilih opsi meminjam pompa di daerah sekitar Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

“Kalau memang sangat dibutuhkan, kita bisa minta bantuan dari Demak atau daerah tetangga, untuk meminjam pompa tambahan, agar air bisa segera dibuang ke laut,” pungkasnya. (Bud)