Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menyebut, keberadaan Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) dinilai tepat untuk mengurangi angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
Sejauh ini, sudah ada 14 rintisan sekolah rakyat yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Jateng
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pembangunan sekolah rakyat di Jateng dinilai tepat, karena untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Selain itu untuk memperbanyak sekolah vokasi. Hal itu dikatakan saat berkunjung ke SRT 45 Semarang, kemarin.
Menurutnya, Jateng proyeksinya adalah investasi padat karya.
“Sekolah Rakyat Terintegrasi ini merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Trilogi sekolah rakyat adalah memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, SRT 45 Semarang merupakan satu dari 14 rintisan sekolah rakyat tahap pertama yang sudah beroperasi di Jateng.
Sementara untuk sekolah rakyat tahap kedua, masih disiapkan dan akan beroperasi tahun depan di 11 kabupaten/kota.
“Sekolah ini untuk memfasilitasi anak-anak dadi keluarga miskin dan kurang mampu,” jelasnya.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang memiliki fasilitas lengkap mulai dari ruang kelas, asrama siswa, asrama guru, perpustakaan, lapangan olahraga, aula dan tempat ekstrakurikuler. (Bud)













