Semarang, Idola 92,6 FM-Dukungan untuk pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Tengah terus dilakukan, karena di Jawa Tengah sudah ada 12 kabupaten/kota kreatif.
Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi, untuk provinsi di Indonesia.
Apalagi, potensi ekraf sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional dimulai dari daerah.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan salah satu mimpi besar Jateng, menjadi provinsi kreatif di Indonesia. Hal itu dikatakan saat ditemui di Gradhika Bhakti Praja, pekan kemarin.
Menurutnya, sudah ada 12 kabupaten/kota di Jateng yang telah ditetapkan menjadi kabupaten/kota kreatif.
“Ekonomi kreatif ini tidak terikat waktu, tempat, maupun umur. Ekonomi kreatif ini sudah menjadi back bone-nya (tulang punggung) ekonomi Jawa Tengah,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jateng untuk menumbuhkan ekonomi kreatif.
Beberapa di antaranya dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku ekonomi kreatif, mengadakan pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi bagi pelaku ekonomi kreatif hingga dukungan sosialisasi dan sertifikasi HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).
Pemprov Jateng juga menjembatani pembentukan kabupaten/kota kreatif di Jawa Tengah, mendorong pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kabupaten/kota, dan memberi ruang kepada pegiat ekraf untuk berekspresi, bersinergi, serta membangun jejaring melalui event secara regular.
“Langkah terbaru adalah melalui program Kecamatan Berdaya, di mana kecamatan dijadikan sentral pengembangan ekonomi kreatif yang mengakomodir pegiat ekraf di desa-desa yang ada di kecamatan tersebut. Saat ini terdapat 150 pilot project Kecamatan Berdaya di Jawa Tengah,” jelasnya.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, setiap kecamatan ditunjuk untuk kegiatan-kegiatan memberdayakan masyarakat.
Termasuk, kegiatan-kegiatan yang sentralnya di kecamatan untuk menampung ekonomi kreatif yang ada di desa.
“Dari sisi permodalan, Bank Jateng juga siap memfasilitasi permodalan melalui skema Kredit Usaha Rakyat,” pungkasnya. (Bud)







