Semarang, Idola 92,6 FM-Suara mesin terdengar bersahut-sahutan dari sebuah bangunan sederhana di Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Banyumas.
Sekelompok ibu-ibu tampak sibuk memotong, membelah dan meruncingkan batang-batang bambu menjadi tusuk sate siap jual.
Mereka adalah anggota Kelompok Usaha Bersama (Kube) Mandiri Sejahtera—10 emak-emak tangguh yang kini tersenyum lega berkat hadirnya bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Pemprov Jawa Tengah.
Bantuan tersebut bukan hanya menghadirkan cahaya, tetapi juga membuka peluang baru.
Ketua Kube Mandiri Sejahtera Tutik Ariyani mengatakan kini, proses produksi tusuk sate yang dulu serba manual dan memakan waktu berjam-jam, bisa dilakukan lebih cepat dan efisien berkat mesin-mesin listrik yang akhirnya bisa beroperasi maksimal. Hal itu dikatakan saat ditemui di rumah produksi, kemarin.
“Dulu dua mesin tidak bisa jalan bersamaan karena listriknya kurang. Tapi setelah ada PLTS dari Pemprov Jateng, semua mesin bisa digunakan. Produksi kami meningkat jauh,” kata Tutik.
Tutik menjelaskan, dulu, dalam sepekan kelompoknya hanya mampu menghasilkan sekira 25 ribu tusuk sate.
Kini, setelah energi surya mengalir ke tempat produksi mereka, angka itu meningkat lebih dari 100 ribu tusuk sate per pekan.
Wajah Tutik pun sumringah, ketika menyebut bahwa penghasilan kelompoknya ikut terdongkrak.
Anggota Kube lain, Sutijah, menambahkan bahwa biaya produksi kini lebih hemat karena tidak bergantung penuh pada listrik PLN.
“Produksi kami dilakukan seminggu dua kali. Sekarang lebih ringan biayanya karena sudah ada PLTS,” ujar Sutijah.
Diketahui, program bantuan PLTS ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jateng untuk memberdayakan pelaku usaha kecil, sekaligus mendukung energi bersih dan berkelanjutan.
Dari Desa Pajerukan, cahaya matahari kini tak hanya menerangi, tapi juga menghidupkan roda ekonomi masyarakat bawah—membuktikan bahwa energi terbarukan bisa menjadi sumber terang bagi kesejahteraan. (Bud)







