Presiden RI Prabowo Subianto berencana membuat sekolah terintegrasi bagi anak-anak dari keluarga menengah ke bawah demi memperkuat akses pendidikan layak untuk semua kalangan. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/11). (Foto Dok. Badan Komunikasi Pemerintah)

Jakarta, Idola 92.6 FM-Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan agar memperkuat pendidikan vokasi demi menciptakan sumber daya manusia (SDM) siap kerja baik di dalam maupun luar negeri. Ini jadi salah satu strategi utama pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan mengatasi tingkat pengangguran.

“Pendidikan vokasional, yang kebetulan Menko PMK sebagai Ketua Dewan Pengarah, akan menjadi prioritas utama di sektor ini. Jadi, bagaimana kita me-matching-kan antara supply side di sektor pendidikan dengan demand side di sektor tenaga kerja, baik itu tenaga kerja di dalam negeri maupun tenaga kerja di luar negeri,” kata Pratikno usai rapat terbatas dengan Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/11).

“Jadi, ini mempersiapkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, baik di level bawah maupun level yang teknologi tinggi, serta juga untuk pekerja migran,” tambahnya, dalam siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah.

Menurutnya, perlu ada pencocokkan kebutuhan sektor tenaga kerja dengan pendidikan. Di sekolah-sekolah vokasi, para siswa diharapkan tak hanya belajar kemampuan teknis, tapi juga bahasa asing.

“Termasuk adalah bagian dari penyiapan kemampuan berbahasa, mengenal budaya, selain kemampuan-kemampuan teknis. Dan ini dilakukan secara sinergis, melibatkan banyak sekali kementerian, karena ini bukan berbicara dari supply side di sektor pendidikan, tapi juga demand side di sektor tenaga kerja. Itu penugasan yang paling utama tadi bagian dari pengentasan kemiskinan,” ujar dia.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga mengatakan pendidikan jadi salah satu strategi utama untuk memutus rantai kemiskinan. Ia menekankan pemerintah akan memperbanyak pelatihan atau pendidikan vokasi untuk mendorong para alumni SMA dan SMK agar bisa lebih cepat terserap ke pasar kerja.

“Kita akan melibatkan balai-balai pelatihan negeri, pemerintah punya, maupun balai-balai latihan kerja swasta untuk bisa terserap dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Cak Imin.

Bertalian dengan itu, kata dia, Presiden memerintahkan untuk merevitalisasi sekolah-sekolah vokasi dan mengarahkan kurikulum pendidikan nasional berorientasi pada persiapan dunia kerja.

Menurutnya, Prabowo bahkan memberikan keleluasaan penggunaan anggaran negara demi meningkatkan kapasitan pendidikan vokasi dan pendidikan formal secara umum.

“Perintah presiden untuk melakukan revitalisasi sekolah vokasi, di mana kurikulum pendidikan dan juga pengelolaan pendidikan berorientasi kepada persiapan menghadapi serapan lapangan kerja dan dunia kerja,” kata Cak Imin. (her/dav)

Artikel sebelumnyaPerguruan Tinggi Didorong Jadi Pusat Solusi bagi Masyarakat
Artikel selanjutnyaPemerintah Siapkan Strategi “Matching” antara Pendidikan dan Dunia Kerja
Radio Idola Semarang
Radio Idola Semarang menghayati semangat Positive Journalism. Radio Idola Semarang, Memandu Dan Membantu.