Semarang, Idola 92,6 FM-Program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang digagas Gubernur Ahmad Luthfi, membawa dampak nyata bagi petani.
Salah satunya, kemudahan air untuk mengairi sawah dan meningkatnya hasil panen di berbagai daerah.
Petani di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan misalnya, setelah mendapat bantuan pembangunan irigasi tersier tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air irigasi di areal pertanian miliknya.
Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Krandon Eko Supriyadi mengatakan sebelum mendapatkan bantuan pembangunan irigasi, aliran air hanya mampu mengairi seluas sekira 20 hektare saja. Hal itu dikatakan saat ditemui di lahan sawah miliknya, kemarin.
Menurutnya, setelah ada jaringan irigasi dari Pemprov Jateng, kini ada lebih dari 40 hektare yang bisa teraliri air.
“Ini sangat bagus dan sangat berguna bagi petani. Bahkan air yang mengalir dari jaringan irigasi itu juga dapat mengairi sawah sampai ke desa tetangga. Petani di sini sangat senang dan merasa diperhatikan oleh pemerintah,” kata Eko.
Eko menjelaskan, hingga saat ini ada 60 orang petani di desanya dapat memanfaatkan air dari saluran irigasi tersebut untuk mengairi sawahnya.
Petani Desa Krandon, Rustayin menambahkan, bantuan saluran irigasi tersebut membuat warga mudah mendapatkan air dan hasil panen melimpah.
Dari masa tanam hanya dua kali, kini bisa dilakukan tiga kali dalam setahun.
Menurut Rustayin, hasil panen yang mulanya hanya enam ton per hektare, kini bertambah menjadi tujuh ton lebih.
“Saya sangat senang sekali. Dulunya tanam itu hanya dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dan hasil panennya bisa mencapai tujuh ton lebih per hektare, dibanding dulu hanya enam ton,” ucap Rustayin.
Rustayin menyebut, kemudahan air tersebut membuat petani mampu meningkatkan kuantitas masa tanam, dan kualitas hasil panen. (Bud)







