Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menggandeng berbagai stakeholder, untuk menanggulangi persoalan kemiskinan.
Pemprov Jateng tidak dapat bekerja sendiri, dalam memercepat pengentasan kemiskinan.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan saat melakukan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pati, pihaknya menggandeng Babinsa dan Bhabinkamtibmas maupun perangkat daerah secara terpadu. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke Banyumas, kemarin.
Menurutnya, Pemprov Jateng membutuhkan sinergi lintas sektor, termasuk dengan TNI dalam upaya penanganan kemiskinan.
“Pemerintah provinsi tidak bisa berdiri sendiri. Kita harus menerapkan collaborative governance (pemerintahan kolaboratif) dengan seluruh stakeholder, termasuk instansi vertikal. Dan Babinsa adalah mitra strategis kami di lapangan,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, tahun ini, Pemprov Jateng mengalokasikan perbaikan untuk 995 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) khusus untuk Pati dari total 17 ribu RTLH se-Jateng.
Program ini tidak hanya memerbaiki rumah, tetapi terintegrasi dengan intervensi kesehatan, pendidikan, peningkatan pendapatan dan perlindungan sosial.
“Tiga pilar, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan kepala desa memantau langsung masyarakat miskin. Intervensinya bukan hanya bantuan sosial, tetapi rumahnya kita perbaiki, sanitasi kita siapkan, pekerjaannya dibantu, dan pendidikan anak-anaknya kita jamin,” pungkasnya. (Bud)













