Semarang, Idola 92,6 FM-Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) mengimbau masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Sekretariat Satgas PASTI Hudiyanto mengatakan kemajuan teknologi seperti voice cloning dan deepfake, membuat teknik penipuan semakin sulit dikenali. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
“Kami melihat tren penipuan menggunakan AI terus meningkat. Pelaku memanfaatkan teknologi untuk meniru suara dan wajah seseorang sehingga terlihat sangat meyakinkan,” kata Hudiyanto.
Hudiyanto menjelaskan, voice cloning memungkinkan pelaku meniru suara kerabat atau teman korban hanya dari cuplikan audio pendek.
Sementara deepfake, menghasilkan video palsu yang tampak nyata dan sulit dibedakan dengan video asli.
“Modus ini membuat korban merasa benar-benar berkomunikasi dengan orang yang dikenalnya. Karena itu, masyarakat harus menunda reaksi emosional dan melakukan verifikasi sebelum mengambil keputusan,” jelasnya.
Menurut Hudiyanto, beberapa langkah praktis bisa dilakukan masyarakat untuk menghindari penipuan berbasis AI.
Yakni verifikasi ulang melalui telepon langsung atau tatap muka, ketika menerima permintaan tidak biasa.
Jaga data pribadi, termasuk rekaman suara dan video yang dapat digunakan pelaku untuk membuat tiruan.
“Waspadai kejanggalan, terutama jika suara atau video terdengar tidak natural meski berasal dari kontak yang dikenal. Di era AI, tidak ada salahnya untuk curiga dulu. Konfirmasi selalu menjadi langkah terbaik,” pungkasnya. (Bud)










