Relawan mendirikan tenda sebagai tempat pengungsian maupun posko darurat bencana longsor di Situkung.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah memastikan, setelah pengungsian darurat, warga terdampak tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara akan dipindahkan ke hunian sementara dalam waktu tiga hari.

Pemerintah telah menyiapkan lahan dua hektare, untuk pembangunan huntara bekerja sama dengan BNPB dan Dinas PU.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan untuk hunian tetap, pemerintah akan melakukan seleksi lokasi secara cermat. Hal itu dikatakan saat kunjungan ke lokasi bencana di Banjarnegara, kemarin.

“Bahwa relokasi harus mempertimbangkan bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga keberlanjutan hidup warga, termasuk akses pekerjaan dan fasilitas dasar. Hunian tetap harus betul-betul representatif, tidak hanya sandang, pangan, papan, tetapi juga pekerjaan,” kata Luthfi.

Diketahui, bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Banjarnegara.

Sebuah tebing tinggi di kawasan hutan pinus Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum runtuh setelah hujan dengan intensitas lebat mengguyur selama hampir tiga jam pada Minggu (16/11) kemarin.

BPBD Jateng mencatat, hingga Senin (17/11), ada 823 jiwa yang mengungsi ke pos pengungsian di halaman Kantor Kecamatan Pandanarum.

Puluhan warga masih terjebak, dan diduga di hutan berdasarkan laporan keluarga dan warga sekitar.

Proses evakuasi dan pencarian terus dilakukan tim SAR. (Bud)

Artikel sebelumnyaLuthfi Minta Warga Waspadai Bencana Susulan di Situkung
Artikel selanjutnyaPasokan Listrik Jateng-DIY Melimpah, PLN Ajak Investor Kembangkan Industri Hijau