Semarang, Idola 92,6 FM-BPJS Kesehatan Kantor Cabang Semarang mulai melaksanakan proses rekredensialing, terhadap fasilitas kesehatan (faskes) sebagai upaya memastikan standar mutu layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2026.
Salah satu faskes yang mengikuti proses ini adalah Rumah Sakit Wongsonegoro Semarang.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Sari Quratul Ainy mengatakan rekredensialing merupakan evaluasi menyeluruh untuk menilai kembali, kelayakan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk menjaga mutu layanan sekaligus memastikan peserta JKN mendapatkan pelayanan optimal.
“Rekredensialing telah kami mulai sejak triwulan akhir 2025. Tujuannya menilai ulang kelayakan fasilitas kesehatan guna menjaga mutu layanan, mendorong peningkatan kualitas, serta memastikan kelengkapan standar pelayanan di tahun depan,” kata Sari, Selasa (18/11).
Sari menjelaskan, penilaian rekredensialing meliputi pengecekan sarana dan prasarana gedung serta ruang perawatan, peralatan medis, administrasi dan sistem pelayanan hingga sumber daya manusia seperti jadwal praktik dokter dan kebutuhan penambahan tenaga medis.
BPJS Kesehatan juga meninjau langsung kondisi di lapangan, untuk memastikan penilaian sesuai kebutuhan.
Hingga pertengahan November 2025, rekredensialing tercatat telah dilakukan di 353 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 24 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
“Seluruh proses dapat selesai pada pekan keempat November sehingga penandatanganan perjanjian kerja sama baru dapat dilakukan pada Desember 2025,” jelasnya.
Plt Direktur Rumah Sakit Wongsonegoro, Mochamad Abdul Hakam menyambut baik kegiatan rekredensialing tersebut.
Hakam menyebut, evaluasi dari BPJS Kesehatan memberikan banyak dampak positif bagi manajemen rumah sakit, terutama dalam meningkatkan kualitas layanan dan kinerja internal.
“Dengan memperbaiki standar kualitas mutu layanan, dampak positif juga kami rasakan pada peningkatan kinerja dan kesejahteraan, baik bagi kami maupun masyarakat,” ujar Hakam.
Hakam menambahkan, rumah sakit terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap berbagai sektor pelayanan, terutama pelayanan rawat jalan. (Bud)













