Semarang, Idola 92,6 FM-OJK menyampaikan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) untuk triwulan IV-2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan survei ini menunjukkan perbankan masih optimistis, menjaga kinerja solid hingga akhir tahun. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Sabtu (22/11).

Dian menjelaskan, survei melibatkan 102 bank yang mewakili 99,25 persen aset perbankan nasional.

Menurutnya, optimisme tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) yang mencapai 66, masuk zona optimis.

Para responden menilai kondisi makroekonomi domestik akan membaik didukung penurunan BI Rate, penguatan rupiah serta konsumsi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Kebijakan stimulus pemerintah juga diperkirakan meningkatkan daya beli masyarakat. Risiko perbankan dinilai tetap terkendali dengan Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 57. Mayoritas bank menilai kualitas kredit tetap baik, sementara Posisi Devisa Netto (PDN) terjaga. Meski demikian, arus kas bersih perbankan diperkirakan menurun karena meningkatnya kebutuhan penarikan dana oleh nasabah dan belanja pemerintah daerah di akhir tahun,” kata Dian.

Dian lebih lanjut menjelaskan, Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) bahkan mencapai 78, yang menunjukkan keyakinan kuat pada pertumbuhan kredit.

Bank memproyeksikan permintaan kredit akan meningkat, terutama dari sektor industri pengolahan, pertambangan serta transportasi dan pergudangan yang tumbuh tinggi sepanjang 2025.

Dana pihak ketiga (DPK) juga diperkirakan tetap tumbuh untuk mendukung ekspansi kredit.

“Dalam survei ini, OJK turut meminta proyeksi pencapaian target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025. Mayoritas bank optimis target kredit dan DPK dapat tercapai hingga akhir tahun, meski dinamika ekonomi masih berlangsung.
SBPO dilakukan setiap triwulan untuk mengetahui arah perekonomian, kondisi risiko, dan orientasi bisnis perbankan. Indeks dalam SBPO mencakup pandangan bank terhadap kondisi ekonomi, risiko, dan ekspektasi kinerja, yang selama ini dianggap cukup akurat dalam memprediksi perkembangan sektor keuangan,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaKader PKK Jateng Tawarkan Olahan Ikan Unik: Dari Cendol Nila hingga Pastry Getuk Ikan
Artikel selanjutnyaKAI Beri Diskon Tiket KA Ekonomi Komersial Saat Libur Nataru