
Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mendorong kepada pengusaha atau pelaku industri, agar ramah terhadap anak.
Dorongan itu sejalan dengan rekomendasi Kids Take Over (KTO) Jateng yang disampaikan dalam acara tersebut, yaitu memerkuat sistem perlindungan dan keamanan di kawasan industri serta mendorong budaya kerja yang adil dan mendukung keluarga hingga menyediakan akses pembelajaran serta pengembangan keterampilan.
Wagub Taj Yasin mengatakan rekomendasi KTO tersebut, demi menciptakan industri ramah anak. Hal itu dikatakan di sela kegiatan World Children’s Day (WCD) 2025 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), pekan kemarin.
Menurutnya, salah satu bentuknya adalah program corporate social responsibility (CSR) perlu didorong untuk kegiatan edukasi dan pelatihan berkelanjutan kepada anak-anak sekitar perusahaan.
“Kesempatan ini mempertegas komitmen industri dalam mewujudkan pemenuhan dan perlindungan anak melalui industri ramah anak,” kata Gus Yasin.
Gus Yasin menjelaskan, pemprov berkomitmen mendukung sinergi pendidikan dan industri, salah satunya melalui penguatan SMK berbasis industri.
Tujuannya, agar lulusannya lebih selaras dengan kebutuhan lapangan kerja di masa depan.
“Pemprov Jateng juga melakukan penguatan kelembagaan forum anak hingga ke tingkat kecamatan. Wadahnya melalui program Kecamatan Berdaya,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pengembangan Kecamatan Berdaya diperkuat dengan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) sebagai garda layanan pengaduan, pemulihan kasus kekerasan, edukasi pencegahan serta mensinergikan layanan lintas sektor yang terdapat di tingkat kecamatan.
“Melalui program Kecamatan Berdaya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan bahwa pemenuhan hak anak tidak cukup berhenti pada regulasi. Wilayah kecamatan dipilih sebagai simpul strategis, yaitu tempat untuk menyediakan solusi paling cepat atas masalah yang ada,” pungkasnya. (Bud)






