Ahmad Luthfi, Gubernur Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah memberikan perhatian penuh kepada sektor UMKM, melalui program pendampingan dan pemberdayaan.

Sebab, sektor tersebut dinilai sebagai salah satu pondasi pembangunan ekonomi daerah.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pada masa pandemi Covid-19 beberapa tahun kemarin, sektor yang tidak terkena krisis adalah UMKM. Hal itu di sela peluncuran program kemudahan usaha mikro bermitra (Kumitra) di Kota Semarang, belum lama ini.

Luthfi menjelaskan, di Jateng, sektor UMKM merupakan pahlawan yang harus didorong untuk lebih meningkat lagi.

Sebab, masih banyak tantangan yang dihadapi sejumlah pelaku UMKM.

“Beberapa waktu lalu saya sempat berdialog dengan pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Tegal. Di sana saya menemukan fakta, bahwa masih ada pelaku UMKM yang kesulitan dalam hal pemasaran, khususnya untuk masuk ke ritel modern atau minimarket,” kata Luthfi.

Menurut Luthfi, melalui program Kumitra, akan bisa menghubungkan pelaku usaha mikro dan kecil dengan perusahaan besar maupun lembaga pembiayaan dan pendamping.

“Kebutuhan pelaku usaha mikro agar masuk ke minimarket itu hari ini difasilitasi oleh adanya Kumitra, sehingga UMKM kita bisa lebih berdaya,” jelasnya.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, untuk memberdayakan sektor UMKM, Pemprov Jateng juga memiliki program Kecamatan Berdaya.

Melalui program itu, banyak kelompok terwadahi dan dibuatkan program pemberdayaan, mulai dari UMKM, kelompok perempuan berdaya, petani milenial, pelaku ekonomi kreatif serta kelompok rentan dan disabilitas.

“Problem UMKM adalah pemasaran. Dorongan dari pemerintah pusat melalui program Kumitra dinilai strategis, untuk mengembangkan UMKM di Jawa Tengah. Berbagai program juga sudah dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah,untuk memberdayakan UMKM,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPengembangan dan Pembinaan Pelaku UMKM Lewat Program Kemitraan
Artikel selanjutnyaJateng Mulai Terapkan Kebijakan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi