Kepala Dinas Arpus Jateng Rahmah Nur Hayati (dua dari kanan) saat bertemu Bunda Literasi Jateng Nawal Arafah Yasin.

Semarang, Idola 92,6 FM-Sebagai upaya meningkatkan budaya membaca di Jawa Tengah, Dinas Arsip dan Perpustakaan provinsi akan melakukan lebih masif.

Dinas Arsip dan Perpustakaan Jateng akan berkolaborasi dengan lintas lembaga, untuk menggerakkan literasi hingga ke tingkat desa.

Kepala Dinas Arpus Jateng Rahmah Nur Hayati mengatakan pihaknya akan menggelar rapat koordinasi bersama Bunda Literasi serta kepala Dinas Arpus dari 35 kabupaten/kota, untuk penguatan gerakan literasi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dikatakan saat ditemui di kediaman Bunda Literasi Jateng, baru-baru ini.

“Menanamkan budaya gemar membaca harus dilakukan bersama-sama, tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harapannya seluruh masyarakat Jawa Tengah benar-benar bergerak, mulai dari PAUD hingga lansia, dari desa hingga provinsi,” kata Rahmah.

Rahmah menjelaskan, salah satu strategi yang tengah dipersiapkan adalah pembentukan Relawan Literasi Masyarakat (Relima).

Relawan ini akan menjadi motor penggerak kegiatan literasi di enam ribu perpustakaan desa, dan 500 taman bacaan masyarakat (TBM) di Jateng.

Menurutnya, kehadiran Relima diharapkan mampu menghidupkan berbagai aktivitas literasi, mulai dari mendongeng, bertutur hingga program silent reading.

“Keberhasilan gerakan literasi tidak hanya bertumpu pada lembaga formal. Pesantren, komunitas, dan pemerintah desa juga akan dilibatkan untuk memperkuat budaya membaca. Bagaimana perpustakaan desa dan TBM bisa tumbuh. Tidak hanya di masyarakat umum, tapi juga di pondok pesantren untuk meliterasi para santri,” jelasnya.

Lebih lanjut Rahmah menjelaskan, setelah rapat koordinasi, gerakan ini akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat provinsi untuk memerkuat komitmen pengembangan perpustakaan desa sebagai pusat pembelajaran masyarakat.

Harapannya, melalui gerakan Relima, budaya membaca dapat menjadi kebiasaan yang mengakar.

“Yang pasti, seluruh masyarakat Jawa Tengah bisa bergerak bersama membudayakan membaca dari semua elemen, dari PAUD hingga lansia, dari desa sampai provinsi,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaJateng Miliki Enam Ribu Perpustakaan Desa, untuk Perkuat Budaya Membaca
Artikel selanjutnyaPemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Karena Hal Ini