
Kendal, Idola 92.6 FM-Pentingnya membangun gerakan literasi dari akar rumput. Sebab, untuk membangun kebiasaan membaca sejak usia dini mesti ditopang dengan aktivitas literasi di desa, sekolah, komunitas, hingga keluarga.
Demikian disampaikan Bunda Literasi Provinsi Jawa Tengah, Hj. Nawal Arafah Yasin hadir dalam kegiatan Sarasehan Pegiat Literasi Kabupaten Kendal dengan tema “Membangun Budaya Baca dari Akar Rumput” yang diselenggarakan oleh Pelataran Sastra Kaliwungu bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Dinarpus) Kabupaten Kendal di Perpustakaan Daerah Kendal, Rabu (26/11).
Dalam kesempatan itu, Nawal Arafah Yasin menekankan pentingnya menggerakkan kesadaran membaca di kalangan akar rumput. “Menggerakkan literasi dari akar rumput ini seperti komitmen kita dari awal, bagaimana kita menghidupkan literasi-literasi dari tingkat desa. Rummah baca di desa harus lebih dikembangkan lagi,” ungkapnya.
Menurut Nawal, banyaknya komunitas literasi, perpustakaan desa, sekolah maupun taman bacaan masyarakat di Jawa Tengah menjadi peluang besar terhadap pengembangan literasi. Ia mengungkapkan, di Jawa Tengah saat ini tumbuh banyak komunitas literasi. Mereka terdiri dari 1.297 Taman Bacaan Masyarakat berjumlah 1.297, Perpustakaan Desa (6.127), dan Perpustakaan Sekolah (21.995).
“Ini menjadi peluang tersendiri, apalagi dengan dukungan perpustakaan daerah, smart village, dan penguatan literasi keluarga,” tuturnya.
Ia juga mengenalkan 6 Program Bunda Literasi Jawa Tengah yang diusungnya, antara lain Silent Reading; Gerakan Keluarga Membaca; Satu Desa, Satu Pojok Literasi; Roadshow Bunda Literasi; Gelar Literasi Rakyat; dan Penguatan Literasi Digital Keluarga.
“Adanya program tersebut diharapkan dapat membangun kebiasaan membaca sejak usia dini, meningkatnya aktivitas literasi di desa, sekolah, dan komunitas, bertumbuhnya ekosistem literasi, dan menjadikan Provinsi Jawa Tengah sebagai Provinsi Percontohan Gerakan literasi berbasis masyarakat. Saya sebagai Bunda Literasi tidak bisa bekerja sendirian, tapi perlu banyak bantuan dari komunitas dan banyak orang,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi, mengungkapkan, pentingnya kolaborasi lintas komunitas untuk meningkatkan literasi di masyarakat. “Perpustakaan Daerah Kabupaten Kendal banyak menggandeng komunitas literasi untuk bersama-sama melaksanakan berbagai kegiatan peningkatan budaya membaca. Peran Bunda Literasi di Desa/Kelurahan dan Kecamatan juga menjadi strategis untuk jadi figur di masyarakat,” ujarnya.
Senada, Presiden Pelataran Sastra Kaliwungu, Bahrul Ulum A. Malik, mengungkapkan, kehadiran Bunda Literasi Jawa Tengah menjadi momentum yang tepat dalam rangka mendorong kebiasaan budaya membaca di masyarakat dan komunitas.
“Kami terima kasih banyak atas berkenannya beliau. Kehadiran beliau merupakan momentum yang baik untuk memberikan semangat kepada para pegiat literasi untuk tidak lelah berkontribusi dalam pengembangan budaya baca, terutama di Kabupaten Kendal. Dengan kedatangan beliau ini yang menjadi figur penting, untuk memajukan kembali kesadaran membaca di kalangan anak muda, ibu ibu, petani, dan sebagainya,” tandasnya. (her)






